Tanjung (Suara NTB) – Kontingan Pelti (Persatuan Lawan Tenis Indonesia) Lombok Utara berhasil menyumbang 6 medali pada even Porprov NTB 2023. Medali tersebut antara lain, 2 medali emas dan 4 medali perunggu.
Medali Emas disumbang oleh tunggal putri, Febbiyaro Robby Santara, dan Ganda Putra, Kadek Ari Sanjaya DP – M. Dibbiyaro H. Kontingen Pelti KLU sendiri diwakili oleh 8 orang atlet dan 3 orang official.
Usai mengklaim medali hingga hari terakhir Porprov, Pelti punya catatan tersendiri terhadap olahraga tenis lapangan ini.
Ketua Pelti KLU, Raden Tazani Prassitya, Minggu, 26 Februari 2023 mengungkapkan, beberapa catatan evaluasi pascagelaran Porprov NTB. Evaluasi mengarah pada aspek internal di Lombok Utara.
“Secara teknis, persiapan kita harus lebih matang. Berkaca dari Kota Mataram selaku juara Umum, mereka sudah persiapkan TC (Training Center) satu tahun sebelum even,” ujar Tazani.
Ia mengakui, persiapan TC Lombok Utara jauh di belakang daerah lain. Mencontoh Kota Mataram, para atlet yang masuk TC dibekali dana pembinaan Rp850 ribu per orang per bulan selama 12 bulan. Dengan pola ini, atlet bisa lebih fokus untuk berlatih.
“Kalau kita di KLU dana TC ada, Rp 20 juta. Itu untuk 8 atlet dan 3 official, sehingga dana TC hanya cukup untuk sebulan,” imbuhnya.
Kendati demikian, dirinya tidak kecewa dengan prestasi yang diraih oleh para atlet. Setidaknya 3 orang putra putri aklu peraih medali emas akan mengikuti seleksi Pra PON untuk mewakili NTB.
Lebih lanjut, prestasi atlet-atlet Pelti KLU tergolong luar biasa. Selain usia masih belia, mereka juga berpotensi untuk berkembang. Menilik persiapan Porprov tahun ini, Tazani juga tak menyangkal masih kekurangan sarana, khususnya lapangan. Selama para atlet berlatih, lapangan tenis yang digunakan adalah sarana pinjaman. Atlet lebih sering meminjam tempat di SMAN 1 Tanjung.
“Lapangan Tenis di KLU hanya ada 4, yaitu di SMAN 1 Tanjung, Hotel Oberoi, Hotel Tugu dan 1 lagi di Gili Trawangan. Jadi sarana kita sangat terbatas. Lapangan milik SMA Tanjung juga hanya bisa kita pinjam sore hari, itu pun kalau sore siswa ada kegiatan, maka latihan terpaksa dibatalkan,” tambahnya.
Pihaknya berharap, ke depan Pemda Lombok Utara menyiapkan sarana latihan yang memadai. Sebab Pelti KLU ke depan sudah mengagendakan untuk melakukan sosialisasi dan penjaringan bibit atlet Tenis Lapangan. “Lapangan ini jadi kendala besar. Harapan kita, Pemda memikirkan untuk menyiapkan sarana ini,” tandasnya. (ari)