Praya (Suara NTB) – Dikabarkan hilang sejak Jumat (24/2) lalu, seorang bocah berusia sekitar 2,5 tahun, Ikhsan Aryadi, asal Desa Monggas Kecamatan Kopang, Lombok Tengah (Loteng) ditemukan dalam kondisi selamat di saluran irigasi Desa Jurang Jaler, Praya Tengah. Ia temukan tengah mengigit sebuah batu dalam kondisi tubuh demam oleh petugas penjaga pintu saluran irigasi desa setempat. Sempat mendapat perawatan medis, ikhsan kini pun sudah diserahkan kedua orang tuanya.
“Sejak dilaporkan, korban hilang selama dua hari satu malam,” ungkap Kapolres Loteng AKBP Irfan Nurmansyah, SIK, MM., melalui Kapolsek Praya Tengah, Iptu Agus Priyatno, SH., Minggu (26/2).
Informasi yang diperoleh Suara NTB menyebutkan, korban pertama kali datang bersama kedua orang tuanya untuk dititipkan kepada bibi di Dusun Mapong Desa Jurang Jaler pada Jumat pagi. Setelah dititip, kedua orang tua korban lantas pergi untuk bekerja. Korban sempat terlihat bermain di halaman rumah bibinya sebelum kemudian dinyatakan hilang beberapa jam kemudian.
Upaya pencarian pun dilakukan sejak saat itu. Bersama aparat kepolisian dibantu tim SAR dari BPBD Loteng. Saluran irigasi yang berada tidak jauh dari rumah tempat korban dititip, disisir oleh aparat bersama warga. Namun hingga malam hari, pencarian tidak membuahkan hasil. Di mana korban tidak kunjung ditemukan.
“Pencarian dilakukan sampai dini hari sekitar pukul 03.00 Wita. Tetapi korban tidak juga ditemukan,” terang Agus. Pagi harinya, pencarin kembali dilanjutkan. Tetapi belum juga membuahkan hasil. Sampai kemudian pada Sabtu sore sekitar pukul 17.00 Wita, korban akhirnya ditemukan oleh Jamal, petugas penjaga pintu air.
Korban ditemukan di saluran irigasi sekunder Dasan Gelogor Dusun Jaler Bat Desa Jurang Jaler yang berjarak sekitar 2 km dari tempat korban dititip. Kala itu, Jamal melihat korban tengah duduk di dalam saluran iriasi dengan menggigit sebuah batu. Saat ini, saluran irigasi tersebut dalam kondisi tidak besar airnya.
Jamal lantas menghubungi temanya untuk membantu mengevaluasi korban dari dalam saluran irigasi. Aparat kepolisian pun dihubungi kalau korban sudah ditemukan. Tidak lama kemudian, korban langsung dievakuasi untuk dibawa kepada kedua orang tuanya. Tetapi karea kondisi korban yang lemah dan deman, korban kemudian dibawa ke Puskesmas Pengadang, untuk mendapat perawatan medis.
“Saat pertama kali ditemukan, kondisi korban agak demam dan lemah. Tetapi masih stabil, sehingga kita sarankan untuk langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan medis,” imbuhnya. Terlebih disejumlah bagian tubuh korban ditemukan luka lecet.
Pihaknya menduga, korban berjalan kaki dari rumah bibinya menuju lokasi orang tuanya bekerja. Namun karena tidak menemukan lokasi orang tuanya bekerja, korban terus berjalan hingga sampai di lokasi tempatnya ditemukan oleh warga. (kir)