Kota Bima (Suara NTB) – Wabah demam berdarah dengue (DBD) masih menghantui warga di wilayah Kota dan Kabupaten Bima. Selain jumlah kasusnya yang meningkat, wabah yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu juga sudah menelan korban jiwa (meninggal dunia).
Prihatin dengan kondisi tersebut, Jajaran Kodim 1608/Bima berhasil membuat alat fogging atau pengasapan sederhana. Uniknya pembuatan alat untuk membasmi jentik nyamuk Aedes aegypti ini memanfaatkan barang-barang bekas.
Sementara sosok dibalik pembuatan inovasi yang diberi nama La One ini, yakni Dandim, Letkol Inf M. Zia Ulhaq S.Sos dengan Anggota Pasi Ops Kodim 1608/Bima, Lettu Ruslin.”Alat fogging yang dibuat ini bisa menjadi solusi untuk membunuh nyamuk aedes aegypti dewasa,” kata Ruslin.
Ia mengaku pembuatan alat fogging itu dengan memanfaatkan barang-barang bekas. Kata dia, mulai tangki penampung obat fogging dari bekas semprot pupuk pertanian dan pemantik terbuat dari alat-alat pertanian sisa, yang sudah tidak digunakan lagi. “Alat fogging yang dibuat ini, 100 persen dari barang-barang bekas semua,” katanya.
Ia mengaku, alat tersebut mulai dibuat pada awal bulan Februari 2023 kemarin. Sementara waktu pembuatan hanya satu Minggu saja Saat ini, alat tersebut sudah dilakukan uji coba sebanyak 17 kali dan hasilnya sangat maksimal.
“Pembuatan hanya satu Minggu saja. Setelah itu, langsung diuji coba. Selama uji coba 17 kali tanpa kendala,” katanya.
Ia mengaku harga produksi alat fogging yang dibuat tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan alat fogging yang dibeli di luar daerah. Harganya hanya Rp2,5 juta, sementara harga dari luar daerah mencapai Rp8 juta.
“Kapasitas tabung lebih besar dan lebih mudah digunakan, jika dibandingkan dengan alat fogging yang di jual di luar,” katanya.
Ruslin mengaku alat fogging tersebut akan digunakan perdana saat peringatan HUT Korem NTB dalam waktu dekat. Selain itu, rencananya juga akan diproduksi lagi 3 unit untuk memenuhi permintaan masyarakat.
“Sementara soal penyiapan obat fogging, pak Dandim telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan di Kota Bima,” katanya.
Ruslin menambahkan, alat yang dibuat tersebut diharapkan bisa membantu kerja Pemerintah untuk membasmi DBD. Serta sebagai bentuk pengabdian TNI kepada masyarakat.”Ide ini juga muncul spontan dari Pak Dandim, yang tergerak hatinya dan mencarikan solusi menangani DBD,” pungkasnya. (uki)