Kota Bima (Suara NTB) – Kurang lebih sebanyak 8.093 kepala keluarga (KK) di Kota Bima tergolong miskin ekstrem. Jumlah itu tersebar di lima Kecamatan. Namun yang tertinggi tersebar di Asakota, Raba, Mpunda dan Rasanae Timur (Rastim).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bima melalui Pejabat fungsional atau Kasi Pekerja Sosial, Mulyadi S.Sos mengatakan jumlah angka miskin ekstrem di Kota Bima relatif cukup tinggi dan tersebar merata pada lima Kecamatan yang ada.
“Data terakhir jumlah miskin ekstrem yang tersebar pada lima Kecamatan di Kota Bima mencapai 8.093 KK,” katanya.
Lebih lanjut Mulyadi mengaku, jumlah angka kemiskinan yang tersebar di setiap Kecamatan relatif berbeda. Yang paling banyak di wilayah Kecamatan Asakota, urutan kedua Raba, ketiga Mpunda, dan keempat Kecamatan Rastim. “Jumlah miskin ekstrem terendah di Kecamatan Rasanae Barat (Rasbar),” katanya.
Ia menyebutkan, di Kecamatan Asakota tercatat ada sebanyak 2.721 KK yang tersebar pada 6 Kelurahan yang tergolong miskin ekstrem. Di Kecamatan Raba totalnya ada 1.989 KK yang tersebar pada 11 Kelurahan. Kemudian Kecamatan Mpunda kurang lebih sebanyak 1.489 KK tersebar pada 10 Kelurahan.
“Untuk Kecamatan Rastim, jumlahnya sebanyak 1.990 yang tersebar pada 8 Kelurahan. Sedangkan yang paling sedikit di Kecamatan Rasbar hanya ada 704 KK yang tersebar pada 6 Kelurahan,” ujarnya.
Mulyadi menjelaskan, yang menjadi pemicu masih adanya miskin ekstrem itu, salahsatu indikatornya karena tingkat pendidikan yang rendah. Karena rendahnya tingkat pendidikan, mereka sulit mendapatkan pekerjaan layak untuk meningkatkan pendapatan. “Karena rendahnya tingkat pendidikan sehingga mereka sulit dapat pekerjaan yang layak untuk menunjang kebutuhan dan meningkatkan perekonomian,” jelasnya.
Untuk penanggulangan, ribuan kepala keluarga yang tergolong miskin ektrim di Kota Bima mengandalkan bantuan sosial (Bansos) yang bersumber dari Pemerintah Pusat. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Selain Bansos, warga miskin ektrim di Kota Bima juga diberikan bantuan bedah rumah atau perbaikan rumah tak layak huni (RTLH),” pungkasnya. (uki)