Spontanitas Masyarakat NTB Mendukung Anies

 Oleh: Dr. H. Umar Said, SH., MM.

(Ketua STIE AMM Mataram)

Mengapa masyarakat terlihat tumpah ruah saat menyambut kedatangan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 dari partai NasDem pimpinan Surya Paloh? Masyarakat dengan spontanitas siap untuk mendukungnya dalam pesta demokrasi tahun mendatang. Kami mencoba mencermati mengenai latar belakang individu atau masyarakat tersebut. Perkiraan sementara bukanlah tindakan spontanitas, tetapi didasari bahwa sebelumnya mereka telah terlebih dahulu mengenal kehidupan sosok Anies dan mengingatnya melalui berbagai kanal media digital setiap harinya.

Sebagaimana diketahui bahwa kawasan Lombok berpenduduk masyarakat yang religius, sehingga Lombok dikenal dengan pulau seribu masjid. Kalau dikatakan religius dan pulau seribu masjid, maka bukankah tugas ilmu pengetahuan untuk menyelidikinya? Apakah benar adanya? Akan tetapi dalam setiap pembuktian, tidak semua sistem dilalui, tetapi dapat dibandingkan dengan dalil-dalil yang meyakinkan, dan mengingat sifat masyarakat Lombok   “Patuh Patut Patju.”

Jadi demikian halnya dengan meyakini pengakuan masyarakat yang telah lama mendengar berita tentang Anies. Sekarang kita telah menyadari bahwa hukum sejarah mengenai pengakuan masyarakat yang telah mengenal nama Anies didasari pada serangkaian fakta dari pengalamannya yang kini disandarkan kepada Partai NasDem.

Pengakuan tersebut bukan hanya berasal dari segi sosiologi semata atau bahkan dari segi empirik saja, tetapi diakui melalui pengamatan masyarakat. Hal ini menjelaskan bahwa dukungan spontanitas masyarakat wajar terjadi, meskipun terjadinya pro dan kontra suatu pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Akan tetapi, untuk menghilangkan sifat diskriminatif belaka dari apriori seseorang, maka kita memberikan keterangan analitik yang cukup dalam memberi suatu pandangan untuk menimbulkan keyakinan bahwa dialah sosok pilihan yang terbaik.

Kita tidak dapat menyangkal tumpah-ruahnya masyarakat yang datang di bandara Internasional Lombok sambil meneriakkan yel-yel, “Anies Presiden.. Anies Presiden!” Demikian halnya pada berita yang dilansir harian suara NTB, Selasa (31/1) yang sangat mengejutkan, di mana Anies berkujung ke Pondok Pesantren yayasan Attohiryah Al Fadliyah (Yatopa) Pimpinan TGH. Ahmad Fadli Thahir di Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Dengan spontan masyarakat memberikan dukungan penuh, dan siap ikut berjuang memenangkan Anies Baswedan sebagai Presiden RI pada Tahun 2024 mendatang.

Peristiwa seperti ini dapat dikatakan langka atau jarang terjadi dalam perpolitikan pada suatu partai politik, tetapi juga bukanlah suatu hal yang aneh. Hal ini sangat tergantung pada pribadi-pribadi dalam kondisi masyarakatnya.

Dapat disimpulkan bahwa masyarakat telah lama mencermati gagasan partai NasDem yang masih berumur sebelas tahun, umur yang masih muda, namun telah mantap memilih dan menetapkan calon presiden paling awal dibandingkan dengan partai politik lainnya.

Pendapat kuat lainnya yang mendasari simpati masyarakat Lombok meneriakkan Anies Presiden karena adanya pernyataan dari TGH. Yatopa, yang dengan spontan ikut mendukung Anies, sehingga kesimpulan pernyataan spontanitas bukanlah pernyataan yang mendadak, tetapi merupakan pendapat yang telah lama menjadi pemikiran dengan perhitungan baik buruknya, sehingga dukungan tersebut sudah final.

Di lain pihak masyarakat memberi dukungannya dengan menjembatani suara pendukung (masyarakat) yang menyiapkan diri sebagi anggota legislatif (DPRD Kota), dan lainnya.

Sebagaimana hal yang dimaksud di atas, kami telah bertanya langsung kepada seorang Calon Legislatif Dapil Ampenan bernama Dra. Hikmah Ali Altway, sosok kelahiran kota Malang, Jawa Timur yang telah lama bermukim di Lombok karena suaminya berasal dari Lombok.

Oleh karena dirinya adalah salah satu Dosen STIE AMM, maka saya selaku Ketua STIE AMM menyampaikan pertanyaan, “Apakah Ibu Hikmah benar bermaksud untuk menjadi calon anggota DPRD dapil Kota Mataram dengan cara mencalonkan diri melalui Partai Nasdem?” (Dijawab Benar). Kemudian “apa alasan ibu ingin menjadi anggota Legislatif?” ia menjawab, Alasan saya bahwa saya ingin mengabdi untuk menyalurkan suara masyarakat utamanya suara yang bermukim di Kecamatan Ampenan.” Kami pun kembali bertanya, “Mengapa ibu Hikmah memilih Partai NasDem sebagai wadah penyaluran aspirasi masyarakat Ampenan?”, dijawab “karena saya sangat tertarik dengan ide calon Presidennya dari Partai NasDem yang visinya menempuh jalan mendaki bukan jalan mendatar. Sebab dalam keyakinan saya jalan mendaki dan sukar yang dimaksud tersebut adalah mengandung filsafat keagamaan dalam pengertian saya, dan di mana Allah telah memberikan kita dua mata serta menunjukkan kita dua jalan yaitu jalan mendaki (sukar) dan jalan mendatar,” tambahnya.

Di samping itu, alasan lain juga diperkuat oleh pidato Anies Baswedan yang menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

”Untuk seluruh relawan di Indonesia bahwa kita mulai dengan sebuah gerakan yang mendasarkan atas kesukaan, kerelaan, dan membawa ide ini sesuatu yang baru dalam politik di Indonesia, dan anda memilih turun tangan, anda memilih menjadi bagian dari politik yang dijalankan secara terhormat dan bersih. Ini adalah pilihan yang bersejarah. Saya selalu mengatakan kenapa bersejarah? Karena suatu saat nanti, kita akan bisa berkata bahwa di saat Indonesia penuh dengan masalah, di saat politik penuh dengan uang, saya adalah bagian dari proses politik yang bersih yang ‘tak bisa dirupiahkan, ‘tak bisa diturunkan nilainya.

Ini adalah harga diri kita dan itu kita jaga. Perjalanan kita ini gemerlap karena kristal keringat orang-orang yang tulus, kristal keringat orang-orang yang bekerja sepenuh hati, dan ini menjadi gemilang dalam catatan sejarah kita. Baik catatan pribadi kita semua, ataupun catatan politik di Indonesia. Kalau kita melewati rute baru, kita akan meninggalkan jejak. Tetapi bila rute itu dilewati terusmenerus maka itu menjadi jalan. Maka itu kita perbesar apa yang kita lakukan. Kita dorong orang-orang baik untuk masuk ke  politik. Insya Allah dengan begitu politik kita akan jauh lebih baik, dan kita bisa menengok ke arena politik dengan penuh rasa hormat.

Menutup jawaban, Dra. Hikmah Ali Altway, M.Pd., telah mengambil sikap dan keputusan untuk mencalonkan diri menjadi anggota Legislatif dapil Ampenan. “Dari pihak STIE AMM juga telah membebaskan saya menjadi Dosen (Pengajar), selain itu para keluarga di kecamatan Ampenan sangat mendukung ide dan itikad baik saya.”

Demikian akhirnya. Dari pengamatan kami, maka dapat disimpulkan bahwa sifat spontanitas masyarakat hingga membeludaknya pengunjung dan masyarakat Lombok pada saat kedatangan Anies di Lombok didasarkan atas keyakinan/kecintaan mereka yang lama terpendam. (*)





Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Bulan Suci Berbagi, Servis Motor di MPM Lotim Gratis Takjil

0
Selong (Suara NTB) – Memasuki Bulan suci Ramadhan 1444 H/2023, bengkel AHASS MPM Lotim membuat program servis murah bagi pelanggan setianya yang berdomisili di...

Latest Posts

Bulan Suci Berbagi, Servis Motor di MPM Lotim Gratis Takjil

Selong (Suara NTB) – Memasuki Bulan suci Ramadhan 1444...

Awasi Pemilu, Bawaslu Loteng Gandeng ’’Influencer’’

Mataram (Suara NTB) - Keberadaan para pegiat media sosial...

1 April, Pejabat Fungsional yang Disetarakan Jadi Fungsional Penuh

Mataram (Suara NTB) – Tanggal 1 April 2023 mendatang,...

Beri Rasa Aman, Polisi Gelar Razia Petasan di Awal Ramadhan

Praya (Suara NTB) - Memasuki bulan Ramadhan tahun ini...

Puasa Ramadhan, Bupati: Momentum Mengubah Tabiat

Selong (Suara NTB) - Bupati Lombok Timur (Lotim) H....