Mataram (Suara NTB) – Sekitar 250 hektare lahan persawahan terendam banjir di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa Jumat, 3 Februari 2023. Namun Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB bersama Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa menyatakan kondisi padi yang terendam itu masih dalam kondisi aman.
Kepala Distanbun NTB H. Fathul Gani mengatakan, pihaknya belum melakukan pengecekan pasca-banjir yang melanda kecamatan Plampang. Namun berdasarkan hasil komunikasi yang dilakukannya dengan Dinas Pertanian Sumbawa, kondisi tanaman tidak mengalami kerusakan akibat rendaman banjir tersebut.
Hal yang perlu dilakukan jika air banjir sulit surut di lahan pertanian yaitu dengan membuat drainase darurat. Drainase darurat memungkinkan area pertanian yang terendam banjir bisa diselamatkan.
“Yang bisa dilakukan yaitu membangun drainase darurat yang sederhana untuk bisa mengalirkan air yang menggenangi area persawahan,” kata H. Fathul Gani kepada Suara NTB Minggu, 5 Februari 2023.
Selanjutnya Fathul Gani berharap bahwa banyak petani di Sumbawa yang mengambil program asuransi pertanian padi, sehingga jika terjadi kerugian atau gagal panen dalam usaha pertaniannya bisa diberikan ganti rugi.
“Namun sekali lagi saya akan cek hal itu untuk memastikan ya,” kata Gani.
Kepala Dinas Pertanian Sumbawa, Ni Wayan Rismawati membenarkan bahwa sekitar 250 hektare lahan persawahan terendam banjir di beberapa desa di Plampang. Namun tanaman padi milik petani masih hidup atau dalam kondisi masih aman.
“Memang terendam namun tanamannya masih hidup dan tidak tergerus air. Saat tidak hujan lagi, air akan surut dan tanaman masih hidup. Jadi masih aman,” kata Ni Wayan Rismawati saat dihubungi Suara NTB dari Mataram.
Ia mengatakan, BPBD Kabupaten Sumbawa sudah melakukan langkah pertama sejak banjir melanda kawasan Plampang yaitu dengan melakukan penanganan terhadap tanggul-tanggul yang jebol karena meluapnya air.
Yang dikhawatirkan saat ini yaitu terjadinya banjir kembali dengan volume yang lebih besar sehingga berpotensi merusak tanaman padi. Sebab usia padi yang ditanama oleh petani rata-rata dua minggu.
“Mudah-mudahan tidak banjir lagi ya. Kemarin (Sabtu-red) saya lihat sudah surut sebenarnya. Selain di Plampang tidak ada banjir di tempat lainnya,” ujarnya.
Langsung Salurkan Bantuan
Pemerintah Provinsi NTB secara sigap menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir di beberapa titik di Kecamatan Plampang, yakni Desa Plampang, Dusun Sejari, Dusun Karya Mulya Dusun Karya Jaya dan Desa Sepakat.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, Ruslan Abdul Gani mengatakan bahwa Pemerintah telah terjun langsung untuk memantau kondisi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak, berupa selimut, terpal, makanan siap saji dan air mineral.
“Pemerintah sangat sigap, bahkan logistik sudah didrop, berupa selimut terpal makan siap saji dan air mineral,” tuturnya.
Selain itu, dalam rangka antisipasi logistik, Kalak BPBD Provinsi NTB juga sudah melakukan Monev Logistik kepada seluruh BPBD Kabupaten/Kota se – NTB.
“Dua minggu yang lalu sudah dilakukan drop logistik di seluruh BPBD Kabupaten/Kita se – NTB,” ungkapnya
Adapun upaya yang dilakukan, yakni melakukan koordinasi dengan desa/kecamatan terdampak, memantau perkembangan kejadian bencana, melakukan pelaporan dan penyebaran informasi dan Tim BPBD Kabupaten Sumbawa melakukan monitoring dan assesment.
“Pemprov akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder terkait, agar dapat terus memantau keadaan seluruh warga di sana,” tutur Ruslan. (ris)
