Mataram (Suara NTB) – Varian kraken Covid-19 sudah masuk ke Indonesia. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan karena daya penularannya lebih cepat, namun cenderung lemah.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Mataram Drs. I Nyoman Suandiasa membenarkan, varian baru Covid-19 yakni kraken atau XBB.1.5 adalah versi mutasi dari Omicron XBB dan bukan fenomena pertama kali terjadinya penyebaran Covid-19. Sebenarnya, pemerintah telah menyiapkan skenario terutama vaksinasi dosis ke empat atau booster kedua.
Persoalannya adalah vaksinasi booster kedua belum mendapatkan respons positif dari masyarakat. Hal ini terlihat dari capaian vaksin booster pertama di bawah 30 persen. “Iya, varian baru sudah biasa dan bukan fenomena pertama kali,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu, 1 Februari 2023.
Pelayanan vaksinasi booster tahap kedua dari hasil evaluasi dari puskesmas dan rumah sakit capaiannya tidak memuaskan. Rendahnya capaian ini menjadi pekerjaan rumah atau tugas Satgas Covid-19 Kota Mataram, untuk mensosialisasikan secara masif supaya masyarakat secara sukarela datang kef askes untuk vaksin.
Menurutnya, skenario pemerintah dengan membuka pelayanan di gerai, mal atau di ruang publik lainnya belum dipikirkan. Pemkot Mataram mengoptimalkan pelayanan di fasilitas kesehatan (faskes) milik pemerintah. “Kalau skenario itu belum ada,” ujarnya.
Menurutnya, varian kraken atau XBB1.5 sama dengan omicron dengan penularan secara masif, tetapi tidak berbahaya. Berbeda halnya dengan varian delta penyebaran masif dan menimbulkan gejala bagi pasien yang terjangkit. Meskipun varian kraken Covid-19 belum ditemukan ,tetapi diharapkan masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat dan mendapatkan vaksinasi dosis ke empat. “Kalau dikatakan ada varian baru kemudian vaksinasi seperti gayung bersambut saya kira tidak seperti itu,” ujarnya.
Varian baru Covid-19 ini atau kenal XBB.1.5 adalah versi mutasi dari omicron XBB dan telah menyumbang sekitar 40 persen kasus Covid-19 di Amerika Serikat. (cem)