Mataram (Suara NTB) – Provinsi NTB harus memasok minyak goreng dari Sulawesi menyusul semakin terbatasnya ketersediaan minyak goreng subsidi jenis “Minyak Kita” di pasaran. Sebanyak 2 kontainer berisikan 40 ribu liter minyak goreng saat ini sudah dalam perjalanan dari Sulawesi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTB.
Kepala Dinas Perdagangan NTB, Bq Nelly Yuniarti di Mataram , Rabu, 1 Februari 2023 mengakui stok minyak goreng bersubsidi merek Minyak Kita saat ini sudah mulai terbatas di pasaran. Namun masih banyak ditemukan minyak goreng non subsidi yang bisa diperoleh konsumen dengan mudah. “Untuk di NTB itu masih dalam aman karena yang diributkan in ikan satu merek, tapi merek yang lain kondisi normal. Untuk minyak kita sudah kita koordinasi dengan Bulog itu dipasok dari Sulawesi Selatan, seminggu kemudian kondisi pasar kitab isa stabil,” jelas Nelly.
Nelly menyarankan agar masyarakat saat ini tidak panic buying (memborong belanja karena khawatir kehabisan stok) dengan kondisi saat ini. Masyarakat diarahkan untuk sementara menggunakan minyak goreng non subsidi meski harganya relative lebih mahal. Ia menilai masyarakat sejauh ini sudah cukup familiar dengan kehadiran Minyak Kita yang dipasarkan oleh Bulog di setiap daerah.
Produk tersebut sebelumnya menjadi solusi untuk pemenuhan kebutuhan minyak goreng masyarakat dengan harga subsidi, terutama ketika lonjakan harga komoditas itu beberapa bulan lalu. “sebenanrnya Minyak Kita ini kan solusi saat kita limit minyak di pasar digemari sehingga tuntutan permintaannya menjadi lebih banyak. Namun kan masih ada merek lain, jadi masyarakat tidak perlu panic buying lah ya,” tegas Nelly.
Menurut Nelly, pasokan dari Sulawesi yang didatangkan Bulog NTB juga dipastikan dapat memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat dalam beberapa bulan ke depan termasuk untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan. Untuk itu, konsumen diharapkan tetap tenang dan membeli sesuai kebutuhan.
“Kami lebih menyarankan kepada masyarakat lebih tenang, itu isu untuk satu brand saja jadi masih banyak jenis minyak goreng lain, jangan panic buying lah. Kondisi kita aman kok, apalagi akan ada datang lagi dalam satu mingguan ini dari Sulawesi,” demikian mantan Kadiskominfotik NTB ini. (bul)