Mataram (Suara NTB) – Pembangunan pasar ikan higienis di Kelurahan Bintaro Jaya, Kecamatan Ampenan hingga kini belum tuntas. Dua tahun pasca pembebasan lahan belum ada realisasi apapun. Anggaran pembangunan diperkirakan mencapai Rp14 miliar.
Kepala Dinas Perikanan Kota Mataram H. Irwan Harimansyah mengaku, pihaknya baru mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat senilai Rp500 juta. Anggaran itu berasal dari pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPR RI, sehingga pembangunan pasar ikan sifatnya sedernaha. “Kita dapat DAK Rp500 juta itu dari pokir anggota DPR RI,” kata Irwan dikonfirmasi, Rabu, 1 Februari 2023.
Pembangunan pasar ikan higienis membutuhkan anggaran Rp14 miliar. Irwan menegaskan, pemerintah berupaya mencari sumber anggaran dari pemerintah pusat untuk pembiayaan pembangunan. Pasar ikan dibangun secara integratif dengan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Bintaro. “Kasih saya waktu satu pekan lagi untuk mengkonsultasikan ke pemerintah pusat lagi,” ujarnya.
Untuk anggaran Rp500 juta diperoleh dari pokir anggota DPR RI akan dimaksimalkan dengan membangun lapak ikan secara terbuka. Pasar ikan saat ini berada di depan Makam Bintaro, Kelurahan Ampenan Utara mengganggu arus lalu lintas dari arah Senggigi menuju Mataram dan sebaliknya.
Mantan Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram menambahkan, Detail Engineering Design pembangunan pasar ikan higienis ini sudah diajukan ke pemerintah pusat. Pihaknya pun perlu mengkoordinasikan kembali dengan kementerian terkait supaya rencana pembangunan tetap berjalan.
Sejauh ini, 37 pedagang terdata menempati lapak. Sementara, pedagang sifatnya tidak tetap lebih banyak dan perlu mendapatkan intervensi. Dari lahan 2 hektar yang dibebaskan oleh Pemkot Mataram sesuai masterplan akan dibangun tempat pemindangan, tempat penyimpangan ikan atau cold storage, pembangunan instalasi pengolahan limbah,dan fasilitas lainnya. “Masterplannya sudah jadi dan tinggal kita menyusul lagi ke pemerintah pusat,” demikian kata dia. (cem)