Sumbawa Besar (Suara NTB) – Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd., mengajak semua pihak untuk bersinergi dan bergotong royong menekan kasus stunting di daerah ini.
“Saya mengajak bapak ibu semua, baik para Perangkat daerah, TP3S, NGO, Perguruan tinggi, Kecamatan/desa/kelurahan dan lain-lain, agar bersinergi gotong royong dalam penanganan stunting dengan menentukan jumlah kasus absolut stunting yang akan di intervensi ditangani selama tahun 2023 secara swadaya gotong royong di 12 lokasi khusus desa tahun 2023 maupun 157 desa/kelurahan secara keseluruhan,” kata Wabup pada Rapat Aksi 8 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting.
Melalui review kinerja tahunan ini, Wabup berharap agar perangkat daerah, kecamatan, desa, kelurahan, perguruan tinggi, NGO, lembaga profesi lebih semangat dalam melakukan penanganan stunting. Baik melalui intervensi spesifik maupun sensitif. Sehingga sasaran baduta balita stunting ataupun keluarga beresiko stunting dapat diminimalkan.
Wabup juga menyampaikan, berdasarkan hasil elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPBGM) kepada baduta dan balita pada bulan Agustus 2022, angka stunting di Kabupaten Sumbawa mengalami prevelansi penurunan dari 8,39% pada tahun 2021 menjadi 8,11 % pada tahun 2022. Hal ini menjadi catatan baik dan juga tantangan bagi para petugas untuk lebih baik lagi dalam hal penanganan stunting di Sumbawa pada 2023. (arn)