Mataram (Suara NTB) – Salah satu program unggulan yang digagas SMAN 1 Gerung yaitu Insan Bina Rabbani (IBR). Program ini terbentuk dan terlaksana atas arahan Kepala SMAN 1 Gerung, H. Ismail, M.Pd., dengan Ketua Pengelola Drs. H. Sudirman, MM. IBR merupakan wadah bagi peserta didik untuk belajar ilmu-ilmu fardhu ain yang menjadi kewajiban bagi setiap Muslim.
Pengajar IBR, Abdul Kadir Jailani, S.Pd., menjelaskan, ilmu yang dimaksud adalah ilmu yang menjamin sahnya ibadah dan akidah seorang Muslim, sehingga ibadahnya diterima di sisi Allah Swt.
“Yang menarik dari program IBR ini adalah kajiannya menggunakan kitab kuning dasar yang biasanya dipelajari di pesantren-pesantren seperti kitab Safinatun Naja (Fikih Syafi’i), Aqidatul Awam (akidah) dan Wasoyal Aba Lil Abna (akhlak). Selain itu peserta didik juga dibekali dengan ilmu nahwu dasar yang kitabnya disebut Jurumiyah,” jelasnya.
Diharapkan, peserta IBR mendapatkan pengalaman mengkaji ilmu-ilmu dasar keislaman dari sumber aslinya, walaupun mereka bukan santri pondok pesantren, karena pada dasarnya mempelajari ilmu-ilmu fardhu ain ini menjadi kewajiban setiap Muslim bukan hanya kalangan santri. Program ini dilaksanakan sepulang sekolah, hari Kamis dan Sabtu setiap minggunya sepulang sekolah dengan durasi kajian 1 jam atau 60 menit, dan diakhiri dengan Salat Ashar berjamaah. Setiap kajian membahas dua kitab. Sampai sekarang sudah 5 kali pertemuan.
Untuk memotivasi peserta, sebelum memulai kajian mereka diberikan makan siang gratis oleh sekolah, kitab-kitab yang dikaji juga disiapkan oleh sekolah. Para peserta IBR tinggal duduk manis mendengarkan penjelasan guru/ ustadz sambil secara aktif memaknai kitab mereka dan sesekali menjawab pertanyaan dari pengajar, tentunya dalam suasana yang menyenangkan. Sejauh ini para peserta sangat antusias, bahkan mereka mengatakan “IBR itu seru”. (ron)