PEMKOT Bima melalui Dinas Kesehatan (Dikes) tengah menelaah dan mengkaji penetapan status kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya Kota Bima dinilai oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) salah satu daerah di Provinsi NTB dengan jumlah kasus dan risiko kematian yang paling tinggi di NTB akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
‘’Saat ini, masih ditelaah dan dikaji untuk penetapan status KLB DBD,’’ kata Kepala Dikes Kota Bima, Ahmad, S.Sos kepada Suara NTB, Senin, 30 Januari 2023.
Lebih lanjut Ahmad mengaku, saat rapat koordinasi dengan pihak Kemenkes melalui zoom beberapa waktu lalu, jumlah kasus dan angka kematian akibat DBD di Kota Bima sangat tinggi jika dibandingkan daerah lain di NTB.
‘’Selain di Kota Bima, Kemenkes juga menilai jumlah kasus dan angka kematian karena DBD di Kabupaten Bima juga sangat tinggi di NTB,’’ katanya.
Apabila status KLB DBD di Kota Bima jadi ditetapkan, pihaknya akan melakukan fogging secara massal. Selain itu, gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara menyeluruh serta meningkatkan kewaspadaan dini. ‘’Meski berimplikasi pada penambahan anggaran. Suka tidak suka, mau tidak mau status kLB DBD harus dilaiukan,’’ ujarnya.
Berdasarkan data terakhir yang dicatat oleh Dikes Kota Bima, jumlah kasus yang dinyatakan positif DBD mencapai 94 orang dan kebanyakan penderitanya anak-anak. Dari jumlah itu, yang meninggal dunia 4 orang. (uki)