Taliwang (Suara NTB) – Kegiatan seleksi bagi pelamar Prioritas 4 (P4) formasi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ditiadakan.
“Jadi di tempat kita (KSB) tidak ada proses seleksi untuk pelamar P4. Demikian informasi yang kami peroleh dari Panselnas PPPK,” kata Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) KSB, Hermanto kepada Suara NTB.
Tidak digelarnya seleksi bagi pelamar P4 itu dikarenakan kuota formasinya telah terisi oleh pelamar P3. Dijelaskan Hermanto, sesuai aturan penerimaan PPPK guru proses pengisian formasi dilakukan secara berjenjang. Di mana setiap pelamar prioritas memiliki kesempatan mengisi formasi di bawahnya jika tidak memiliki kesempatan pada kuota formasi prioritasnya. “Misalnya yang P1 tidak lulus, maka bisa turun mengisi kuota P2. Begitu juga yang P2 tidak lulus punya kesempatan mengisi formasi yang dibuka di P2 demikian seterusnya,” paparnya.
Pada pembukaan lamaran guru PPPK kuota P4 sebelumnya terdapat ratusan lebih pelamar mendaftar. Kepada mereka, Hermanto mengatakan, tentunya telah mengetahui peniadaan seleksi tersebut karena proses seleksi PPPK ini ditangani langsung oleh Panselnas sehingga pastinya telah disampaikan pemberitahuannya. “Semuanya kan leeat online. Saya yakin Panselnas sudah menyampaikan kepada para pelamar hal itu,” urainya seraya menyampaikan rasa syukurnya karena seluruh kuota formasi penerimaan PPPK guru yang dibuka terisi. “Ada 202 formasi kita diberikan pusat dan itu semua terisi. Nah alhamdulillah kemudian semua diisi oleh guru honor kita yang selama ini sudah mengabdi di sekolah,” tambahnya.
Sepanjutnya ditanya mengenai pengumumannya. Sesuai jadwal Pansepnas, Hermanto mengakatan, pengukuman akan dilakukan pada bulan Februari selamat mendatang. Ia pun berharap tidak ada pendundaan mengenai jadwal tersebut sehingga pihaknya dapat segera melakukan pemetaan lagi terhadap kebutuhan guru daerah sebelum memasuki tahun ajaran baru.
“Kalau yang PPPK ini sudah ditempatkan kita bisa segera lakukan pemetaan. Jadi masuk tahun ajaran baru, kita sudah punya gambaran mana sekolah yang kurang gurunya mana yang lebih untuk kemudian kita geser lagi,” imbuhnya. (bug)
