Bima (Suara NTB) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui Tim Satgas Penanganan demam berdarah dengue (DBD) mengklaim jumlah kasus di Kabupaten setempat mengalami penurunan dan sebagian besar para penderita dinyatakan sembuh.
Meski demikian, yang meninggal dunia akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut bertambah satu orang. Sehingga, total keseluruhan jumlah penderita yang meninggal akibat DBD menjadi delapan orang.
Berdasarkan data terakhir atau Sabtu, 28 Januari 2023 yang dicatat oleh Tim Satgas Penanganan DBD Kabupaten Bima, jumlah warga yang dicurigai (suspect) mencapai 218 orang dan 131 orang dinyatakan positif DBD.
Dari jumlah tersebut, kurang lebih sebanyak 89 penderita sudah dinyatakan sembuh. Sementara sisanya yakni sebanyak 42 orang masih menjalani perawatan instensif di RSUD dan pada beberapa Puskesmas di wilayah yang terdampak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima Fahruraman, SE,. M.Si, mengatakan jumlah kasus DBD mengalami trend penurunan dalam beberapa hari terakhir. Bahkan tiga hari terakhir, tidak ada penambahan korban yang meninggal akibat DBD.
“Ada penurunan kasus. Jumlah yang meninggal delapan orang, sesuai laporan yang diterima sebelumnya,” katanya akhir pekan kemarin.
Ia mengaku, tren penurunan kasus DBD di Kabupaten Bima sejalan dengan upaya dan langkah pemberantasan secara masif yang dilakukan lintas sektor terutama para Camat dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bima dalam beberapa hari terakhir.
“Pasca mendapat instruksi Bupati Bima, seluruh elemen di 18 Kecamatan langsung bergerak cepat tangani DBD agar penularan tidak meluas,” ujarnya.
Ia menyebutkan dari 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bima, tercatat ada 5 Kecamatan dengan jumlah penderita DBD yang paling banyak. Urutan pertama Kecamatan Bolo, disusul Monta, Sape, Woha dan Wera. “Sementara 13 Kecamatan lainnya tidak begitu terdampak parah,” katanya.
Jumlah warga yang terjangkit DBD di Kecamatan Bolo mencapai 49 kasus positif. Sebanyak 29 orang sembuh, 17 orang masih dirawat dan tiga 3 orang meninggal dunia. Kemudian di Kecamatan Monta, positif DBD 24 orang, 23 sembuh dan 2 orang meninggal. “Di Kecamatan Sape jumlah kasus 13 orang. Diantaranya 7 orang sembuh, 3 masih dirawat dan 3 orang meninggal,” katanya.
Sementara di Kecamatan Woha, jumlah warga yang positif DBD ada 10 orang. Diantaranya 7 orang sembuh dan 3 orang masih dirawat. Di Kecamatan Wera dengan 8 warga positif DBD, 2 orang sembuh dan 6 masih dirawat.
“Pada 13 kecamatan lainnya, jumlahnya antara 1 hingga 6 warga yang dinyatakan positif DBD. Saat ini tengah dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan yang ada,” pungkasnya. (uki)