Mataram (Suara NTB) – Operasi pasar murah (OPM) menjadi langkah konkrit pemerintah untuk menekan gejolak kenaikan harga. Upaya ini masih belum berimbas atau dirasakan dampaknya secara langsung oleh masyarakat. Harga beras di Mataram masih mahal.
Pantauan Suara NTB di Pasar Mandalika, harga beras jenis premium Rp12.000 per kilogram. Berbeda dengan pembelian satu karung dengan berat 25 kilogram dijual kisaran harga Rp270.000 – Rp275.000.
Ela, pengunjung Pasar Mandalika ditemui Minggu, 29 Januari 2023 mengeluhkan mahalnya kebutuhan bahan pokok. Ia menyebutkan, beras jenis premium harga sebelumnya Rp9.500 – Rp10.000 per kilogram naik menjadi Rp12.000 per kilogram. Kenaikan harga ini menambah beban kebutuhan dapur. “Saya selalu beli karungan yang ukuran 25 kilogram. Tetapi itu juga naik dari sebelumnya Rp240 ribu naik menjadi Rp275 ribu,” sebutnya.
Bukan hanya beras, sebutnya, bawang merah,cabai,dan telur juga masih mahal. Di satu sisi, kondisi ekonomi pasca pandemi Covid-19 belum stabil. Selain menjadi ibu rumah tangga, ia juga bekerja di perusahaan swasta di Mataram. “Harga serba mahal pendapatan tidak naik,” keluhnya.
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram Sri Wahyunida menegaskan, penanganan terhadap kenaikan harga bahan pokok tetap dilakukan koordinasi dengan melibatkan lintas sektoral seperti Badan Urusan Logistik dan Bank Indonesia.
Bank Indonesia menggelar operasi pasar murah mulai 18-31 Januari 2023. Beras digelontorkan untuk mengantisipasi lonjakan harga agar tidak melebihi harga eceran tertinggi mencapai 8 ton per hari. “Kita OPM di empat pasar pantauan bersama Bulog dan Satgas Pangan serta OPD teknis,” katanya.
Ia membenarkan harga beras belum stabil. Untuk beras jenis premium Rp10 ribu per kilogram naik menjadi Rp12 ribu per kilogram. Kenaikan ini dinilai masih wajar karena belum melebihi harga eceran tertinggi Rp12.800 per kilogram. Selain OPM sebutnya, Bulog juga telah mendistribusikan beras jenis medium dengan harga Rp9 ribu per kilogram.
Sementara harga telur diklaim relatif stabil di harga Rp48 ribu per terai untuk ukuran kecil. Kemudian cabai rawit turun dari harga sebelumnya Rp75 ribu per kilogram menjadi Rp50 ribu per kilogram. “Kalau ibu melihat harga cabai masih normal Rp50 ribu per kilogram dan itu sudah mulai turun. Jika harga sudah naik jadi Rp80 ribu baru kita bersama Bank Indonesia menggelar OPM lagi,” ujarnya. (cem)