Beras di NTB Paling Murah

HARGA beras di NTB disebut paling murah di Indonesia. Tidak hanya itu, kualitasnya juga termasuk paling baik. ‘’Harga beras di NTB ini paling murah, bisa dicek. Karena kita adalah lumbung pangan nasional,’’ kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, H. Abdul Aziz, SH., M.H., akhir pekan kemarin.

Menurutnya, ini patut disyukuri, karena NTB menjadi sumber pangan kebutuhan utama, sehingga, dari sisi ketahanan ekonomi, NTB termasuk daerah yang kuat. Karena kebutuhannya dapat dipenuhi secara mandiri.

Mengkonsumsi nasi berlebih sebetulnya bukan hal yang bagus. Apalagi target yang dikejar hanyalah agar kenyang. Konsumsi pangan yang ideal adalah berimbang. Nasi, diimbangi dengan konsumsi sayur-sayuran, konsumsi buah-buahan, dan konsumsi ikan.

“Jangan hanya sekadar kenyang karena nasi. Ndak bagus juga. Beras kita lihat sudah mulai dikurangi dengan kentang misalnya. Kalau ada kegiatan-kegiatan, yang dimakan kentang. Kita berharap kebiasaan untuk makanan berimbang ini terus ditingkatkan,’’ujarnya.

Kebiasaan tanpa makan nasi merasa tidak kenyang harus dikurangi. Apalagi di provinsi ini tersedia beranekaragam pangan yang bisa dijadikan sebagai konversi nasi.

Makan nasi terlalu banyak dan tidak seimbang bisa menyebabkan ketagihan, kegemukan, dan kelebihan gula darah. Selain itu, makan nasi terlalu banyak dan tidak seimbang juga bisa menyebabkan kolesterol jahat meningkat serta kemungkinan kanker meningkat akibat konsumsi gula dalam produk ultra proses.

“Jangan karena kita daerah sumber penghasil beras, lantas mengkonsumsi nasinya berlebihan. Apalagi beras di NTB termasuk paling berkualitas dan harganya paling murah dibandingkan daerah-daerah lainnya,” imbuhnya.

Abdul Aziz menambahkan, tingkat konsumsi beras masyarakat/per orang di NTB pada tahun 2022 sebesar 118,8 Kg/kapita/tahun.  Turun dari tahun sebelumnya 119,1 Kg/kapita/tahun. Artinya, sosialisasi program Pola Pangan Harapan (PPH) konsumsi di provinsi ini sudah berhasil.

Dinas Ketahanan Pangan, lanjut Abdul Aziz, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pola konsumsi pangan berimbang atau B2SA (Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman)

Beragam artinya pangan yang dikonsumsi berbagai macam, baik hewani maupun nabati, baik sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.  Bergizi artinya pangan yang dikonsumsi harus mengandung gizi. Manfaatnya antara lain memelihara tubuh serta mengganti jaringan tubuh yang rusak, memproduksi energi, mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral serta cairan tubuh lainnya , sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.

Berimbang artinya pangan yang dikonsumsi seimbang jumlah antar kelompok pangan (pangan pokok, lauk pauk, sayur dan buah), Seimbang jumlah antar waktu (3 kali makan sehari)

Adan Aman artinya pangan yang dikonsumsi bebas dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat menganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia baik secara langsung ataupun tidak langsung (jangka panjang).(bul)





Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Bulan Suci Berbagi, Servis Motor di MPM Lotim Gratis Takjil

0
Selong (Suara NTB) – Memasuki Bulan suci Ramadhan 1444 H/2023, bengkel AHASS MPM Lotim membuat program servis murah bagi pelanggan setianya yang berdomisili di...

Latest Posts

Bulan Suci Berbagi, Servis Motor di MPM Lotim Gratis Takjil

Selong (Suara NTB) – Memasuki Bulan suci Ramadhan 1444...

Awasi Pemilu, Bawaslu Loteng Gandeng ’’Influencer’’

Mataram (Suara NTB) - Keberadaan para pegiat media sosial...

1 April, Pejabat Fungsional yang Disetarakan Jadi Fungsional Penuh

Mataram (Suara NTB) – Tanggal 1 April 2023 mendatang,...

Beri Rasa Aman, Polisi Gelar Razia Petasan di Awal Ramadhan

Praya (Suara NTB) - Memasuki bulan Ramadhan tahun ini...

Puasa Ramadhan, Bupati: Momentum Mengubah Tabiat

Selong (Suara NTB) - Bupati Lombok Timur (Lotim) H....