Konsumsi Nasi Masyarakat NTB Turun Jadi 118,8 Kg

Mataram (Suara NTB) – Tingkat konsumsi nasi masyarakat di NTB mengalami penurunan. Trend ini didukung tingkat kesadaran masyarakat untuk penganekaragaman pangan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, H. Abdul Aziz, SH.,MH di kantornya, Jumat, 27 Januari 2023 menyampaikan, masyarakat sudah mulai melakukan penganekaragaman pangan dengan mengkonsumsi menu sejenis. Misalnya, sayur, kentang, jagung.

Saat ini tingkat konsumsi nasi masyarakat/perorang di NTB pada tahun 2022 sebesar 118,8 Kg/kapita/tahun. Turun dari tahun sebelumnya 119,1 Kg/kapita/tahun. Artinya, sosialisasi program Pola Pangan Harapan (PPH) konsumsi di provinsi ini sudah berhasil.

Mantan Sekda Kabupaten Sumbawa Barat ini menjelaskan, mengkonsumsi nasi berlebih sebetulnya bukan hal yang bagus. Apalagi target yang dikejar hanyalah agar kenyang. Konsumsi pangan yang ideal adalah berimbang. Nasi, diimbangi dengan konsumsi sayur-sayuran, konsumsi buah-buahan, dan konsumsi ikan.

“Jangan hanya sekedar kenyang karena nasi. Ndak bagus juga. Beras kita lihat sudah mulai dikurangi dengan kentang misalnya. Kalau ada kegiatan-kegiatan, yang dimakan kentang. Kita berharap kebiasaan untuk makanan berimbang ini terus ditingkatkan,” ujarnya. Kebiasaan tanpa makan nasi merasa tidak kenyang harus dikurangi. Apalagi di provinsi ini tersedia beranekaragam pangan yang bisa dijadikan sebagai konversi nasi.

Makan nasi terlalu banyak dan tidak seimbang bisa menyebabkan ketagihan, kegemukan, dan kelebihan gula darah. Selain itu, makan nasi terlalu banyak dan tidak seimbang juga bisa menyebabkan kolesterol jahat meningkat serta kemungkinan kanker meningkat akibat konsumsi gula dalam produk ultra proses.

“Jangan karena kita daerah sumber penghasil beras, lantas mengkonsumsi nasinya berlebihan. Apalagi beras di NTB termasuk paling berkualitas dan harganya paling murah dibandingkan daerah-daerah lainnya,” imbuh kepala dinas. Dinas Ketahanan Pangan, lanjut Abdul Aziz, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pola konsumsi pangan berimbang atau B2SA (Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman).

Beragam artinya pangan yang dikonsumsi berbagai macam, baik hewani maupun nabati, baik sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Bergizi artinya pangan yang dikonsumsi harus mengandung gizi. Manfaatnya antara lain memelihara tubuh serta mengganti jaringan tubuh yang rusak, memproduksi energi, mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral serta cairan tubuh lainnya, sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.

Berimbang artinya pangan yang dikonsumsi seimbang jumlah antar kelompok pangan (pangan pokok, lauk pauk, sayur dan buah), Seimbang jumlah antar waktu (3 kali makan sehari). Adan Aman artinya pangan yang dikonsumsi bebas dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat menganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia baik secara langsung ataupun tidak langsung (jangka panjang). (bul)





Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Kapal Terbakar di Perairan Ampenan Mengangkut 5.900 Kiloliter Pertalite

0
Mataram (Suara NTB) - Sebuah kapal pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) membawa 5.900 Kiloliter (KL) Pertalite terbakar di perairan Pantai Ampenan, Minggu, 26 Maret...

Latest Posts

Kapal Terbakar di Perairan Ampenan Mengangkut 5.900 Kiloliter Pertalite

Mataram (Suara NTB) - Sebuah kapal pengangkut Bahan Bakar...

Kapal Pengangkut BBM Terbakar di Perairan Ampenan

Mataram (Suara NTB) - Sebuah kapal pengangkut Bahan Bakar...

Waspada! Modus Penipuan WhatsApp Mengatasnamakan Penjabat Pemprov NTB

Mataram (Suara NTB) - Penipuan pada media WhatsApp semakin...

Warga Pringgabaya Utara Temukan Mayat Bayi di Pinggir Pantai

Selong (Suara NTB) - Warga Dusun Segara, Desa Pringgabaya...