Mataram (Suara NTB) – Garuda Indonesia berencana akan menyelenggarakan umrah expo di Bulan Maret 2023 ini. Sejumlah kemudahan akan diberikan kepada perusahaan-perusahaan penyelenggara perjalanan haji dan umrah, maupun kepada masyarakat. General Manager Garuda Indonesia Branch Office Lombok, Valentry Akila Rumambi mengatakan, rencana kegiatan expo umrah ini karena melihat besarnya potensi peluang umrah di Nusa Tenggara Barat.
Akan ada banyak kemudahan yang akan disiapkan, terutama promo-promo harga tiket berumah. Valentry dihubungi di Mataram, Kamis, 26 Januari 2023 juga menjelaskan, Garuda Indonesia tengah menggandeng sejumlah perbankan, diantaranya Bank NTB Syariah, Bank Syariah Indonesia, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia. “Kalau jadi, bank-bank ini yang nantinya menyediakan kredit untuk masyarakat yang ingin berumah,” imbuhnya.
Garuda Indonesia akan menggarap segmen pasar umrah ini sebagai pasar yang dinilai cukup potensial. Dengan memberikan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat untuk mempercayakan penerbangannya menggunakan maskapai pelat merah milik pemerintah ini. Sebelumnya, Valentry juga mengemukakan kemudahan fasilitas bagi para eksportir komoditas di NTB.
Ekspor barang bisa dilakukan ke negara manapun di berbagai negara belahan dunia. Garuda Indonesia bekerjasama dengan maskapai-maskapai di berbagai negara untuk membantu komoditas ekspor dari NTB sampai ke negara tujuan, dimanapun.
“Mau ekspor berapun kuantitas komoditasnya, silahkan. Kita siapkan tarif yang kompetitif. Kalau ekspornya menggunakan fasilitas selain penerbangan, barangnya bisa lama sampai, dan kualitasnya bisa berubah. Namanya komoditas ekspor ini harus terjamin kualitasnya sampai ke buyer,” imbuhnya.
Valen menambahkan, pelaku usaha komoditas dapat memanfaatkan cargo yang disediakan oleh Garuda Indonesia. “Dari pada cargonya tidak maksimal isinya, silahkan bisa digunakan untuk ekspor dari NTB. harganya sangat kompetitif, jangan khawatir. Saat ini kita bicara pemulihan ekonomi, jangan kita bicara bisnis. Kalau sudah kondisi ekonomi sudah normal kembali, baru kita bicara tarif cargonya,” jelas Valen. (bul)