Bima (Suara NTB) – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bima terus mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Selain jumlah penderita (terjangkit), korban yang meninggal juga terus bertambah.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima tertanggal 25 Januari 2023, tercatat 146 orang yang suspect terjangkit. Namun 90 orang dinyatakan positif serta tujuh orang meninggal dunia.
Dari data tersebut, lonjakan kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Bima pada Bulan Januari tahun 2023, mengalami peningkatan 2,5 kali lipat, jika dibandingkan periode sebelumnya. “Jumlah kasus DBD terus bertambah. Angka kematian juga bertambah dari lima menjadi tujuh orang,” kata Kepala Dikes Kabupaten Bima, Fahrurahman SE, M.Si, Kamis, 26 Januari 2023.
Ia mengaku tingkat kematian akibat DBD di Kabupaten Bima mencapai 7,78 persen. Dari 18 Kecamatan yang ada, kasus kematian akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu tersebar pada 4 Kecamatan, yakni Bolo, Sape, Monta dan Wera.
“Yang meninggal di Kecamatan Bolo 3 orang, Kecamatan Sape 2 orang serta Monta dan Wera masing-masing satu orang,” katanya.
Untuk saat ini lanjut Fahrurahman, Tim dari Dikes di tingkat Daerah dan Kecamatan terus memberikan penanganan medis dan melakukan pengobatan terhadap korban yang terdampak, seperti di Puskesmas hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). “Selain penanganan medis, kita juga melakukan fogging di Kecamatan yang terdampak,” katanya.
Ia menjelaskan, penanganan lain yang dilakukan seperti memetakan dan survei jentik nyamuk. Langkah-langkah dan upaya pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras, mengubur dan menutup tempat penampungan air. “Penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) terus digalakkan,” kata dia.
Dikes juga tambah dia, melakukan upaya dan langkah strategis dengan melibatkan seluruh OPD secara lintas sektor, Camat hingga Kepala Desa untuk menanggulangi peningkatan kasus serta mengurangi meluasnya resiko kematian dampak DBD.
“Penanggulangan lainnya menyebarluaskan informasi secara massif agar warga meningkatkan kesadaran untuk tetap waspada terhadap DBD,” pungkasnya. (uki)
