Mataram (Suara NTB) – NTB sudah ditetapkan sebagai lokasi penyelenggaraan dua seri Motocross Grand Prix (MXGP) Indonesia tahun 2023. Satu lokasi di Samota, Kabupaten Sumbawa dan satu lagi direncanakan di Pulau Lombok. Khusus di Pulau Lombok diwacanakan digelar di Kota Mataram, terutama di eks Bandara Selaparang. Namun, ini masih belum pasti, karena Tim Infront belum turun ke NTB.
Lima alat berat dikerahkan mengeruk dan menimbun tanah di lahan seluas 6 hektare di Tohpati Kelurahan Cakra Utara sejak awal tahun lalu. Gundukan tanah sudah mulai banyak terlihat. Bahkan, gundukan tanah yang masih rendah, kembali ditambah tanah yang diambil dari lahan tersebut. Lahan yang merupakan persawahan ini tidak lagi ditanami padi, karena akan dipergunakan untuk membangun sirkuit.
Satu pengawas terlihat terus memantau salah satu operator alat berat yang sedang menguruk gundukan tanah. Bahkan, langsung menginstruksikan operator alat berat itu untuk mengambil tanah dan menempatkan di gundukan yang sudah ditetapkan, sehingga pembangunan sirkuit seperti digambarkan.
Track Master Lokal Pembangunan Sirkuit Bun Bun, menjelaskan, pembangunan sirkuit di Tohpati ini ditargetkan selesai sebelum dimulainya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB yang digelar di Kota Mataram pertengahan Februari mendatang. Pihaknya terus melakukan pengawasan pembangunan sirkuit agar bisa selesai sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan.
Pembangunan sirkuit ini, ujarnya, dibangun di lahan seluas 6 hektar milik salah satu pengusaha di NTB. Jika sirkuit ini selesai, akan dipergunakan untuk lokasi venue Motocross pada Porprov nanti. ‘’Sirkuit ini dibangun dengan menggunakan dana pribadi dari Ketua Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB dr. Jack (dr. H. L. Herman Mahaputra, red),’’ ujarnya pada Suara NTB, Selasa, 24 Januari 2023.
Selain itu, tambahnya, jika Porprov ini sudah selesai dgelar, lokasi ini bisa dipergunakan sebagai tempat latihan bagi para crosser NTB yang selama ini banyak latihan di luar daerah dan membela daerah lain saat PON. Bahkan, salah satu crosser asal NTB Nakami Vidi Makarim yang pada PON XX Papua lalu membela Papua dan berhasil mempersembahkan 1 medali emas dan 1 medali perak untuk Papua.
Sementara mengenai lokasi penyelenggaraan MXGP, Bun Bun menyerahkan sepenuhnya pada tim Infront yang akan turun dalam waktu dekat ini. Menurutnya, ada dua alternatif pembangunan sirkuit MXGP di Kota Mataram, yakni di eks Bandara Selaparang dan di lokasi yang sekarang ini sedang dibangun sirkuit. Meski demikian, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada tim Infront yang akan turun dalam waktu dekat. ‘’Yang penting sekarang bagaimana kita bisa menyelesaikan pembangunan sirkuit ini,’’ tambah Ketua Bidang Motocross Pengprov IMI NTB ini.
Lain halnya dengan salah satu pelatih Motocross yang mengharapkan event MXGP bisa digelar di Sirkuit yang akan dibangun di Tohpati ini. Menurutnya, jika sirkuit dibangun di eks bandara dikhawatirkan setelah event selesai, sirkuit akan diuruk atau ditimbun kembali. ‘’Dibangun butuh biaya. Ditimbun kembali juga biaya. Selain itu, crosser NTB membutuhkan tempat latihan yang representatif,’’ ujar seraya meminta namanya tidak dipublikasikan.
Sementara jika sirkuit MXGP dibangun di Tohpati, akan bisa dipergunakan sebagai sarana latihan crosser NTB yang tidak kalah dengan crosser daerah lain. Selama ini, ungkap salah satu orang tua pembalap ini, banyak crosser NTB yang kurang diperhatikan oleh daerah, sehingga harus membela daerah lain. Bahkan, saat membela daerah lain crosser ini mampu memberikan yang terbaik bagi daerah yang dibelanya.
Untuk itu, harapnya, adanya sirkuit internasional di NTB ini akan membuat crosser lokal banyak latihan, sehingga prestasi crosser asal NTB bisa semakin mendunia.
Sebelumnya Ketua Tim Fasilitasi Pemerintah Daerah Ir. H. Ridwan Syah, M.M., M.Sc., MTP., menegaskan, jika Tim Infront akan turun dalam waktu dekat ini. Tim ini akan melakukan peninjauan ke beberapa lokasi yang ada di Kota Mataram, seperti eks Bandara Selaparang, lahan di Tohpati Cakranegara dan Sirkuit Lantan di Lombok Tengah.
Nantinya tim yang akan turun melakukan evaluasi mengenai lokasi yang cocok untuk pembangunan sirkuit. Menurutnya, jika tim menyetujui di eks bandara, pihaknya siap membangun sirkuit, begitu juga di tempat lain, pihaknya siap. (ham)