Berlubang, Jalur Batujai-Praya Ditanami Pohon

0
Pengendara menghindari tanda jalan berlubang di jalur Praya-Batujai di wilayah Kelurahan Panjisari Praya, Selasa kemarin.

Praya (Suara NTB)– Kondisi ruas jalan jalur Batujai-Praya saat ini cukup memprihatinkan. Selain ditemukan sudah berlubang dibeberapa titik, kondisi aspal juga bergelombang. Sehingga cukup membahayakan para penguna kendaraan yang melintas. Bahkan di wilayah Kelurahan Panjisari Praya, warga terpaksa sampai harus memasang tanda dengan cara menanami pohon ditengah jalan. Untuk memperingatkan pengguna jalan bahwa ada jalan berlubang ditempat tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Loteng, L. Rahardian, yang dikonfirmasi Suara NTB, Selasa 24 Januari 2023 kemarin, mengaku belum mendapat laporan resmi terkait persoalan kondisi jalan tersebut. Baru sebatas informasi saja. Namun demikian, pihaknya berjanji akan meneruskan informasi tersebut ke pihak Balai Jalan sebagai penanggung jawab jalan tersebut.

“Ruas jalan Praya-Batujai ini termasuk jalan nasional. Jadi kewenangan penangananya ada di Balai Jalan. Sehingga kalau ada laporan atau informasi kerusakan jalan, akan disampaikan ke Balai Jalan,” tandasnya.

Rahardian menjelaskan, jalur Praya-Batujai merupakan jalan jalur dua. Dan, tahun lalu sudah mendapat perbaikan oleh pihak Balai Jalan. Tetapi baru untuk jalur yang sebelah timur saja. Sementara untuk jalur sebelah barat, belum mendapat penanganan perbaikan.

“Ya, mungkin karena kondisi anggaran yang terbatas. Jadi baru jalur timur yang ditangani. Mengingat jalur timur ini yang aksesnya ke bandara. Harapanya, supaya calon penumpang pesawat bisa lebih cepat sampai ke bandara jika kondisi jalanya bagus. Sehingga lebih diutamakan untuk diperbaiki,” terangnya.

Sedangkan untuk jalur barat, pihaknya berharap bisa ditangani tahun ini. Karena memang kondisinya jalanya sudah mulai rusak. Supaya baik itu jalur timur maupun barat, tahun ini bisa dalam kondisi mantap.

Lebih lanjut Rahardian menambahkan, jalur barat di ruas Praya-Batujai ini memang kondisi jalannya lebih labil dibandingkan jalur timur. Karena memang itu jalan baru. Dibawahnya juga ada jaringan pipa PDAM Praya yang secara tidak langsung juga turut mempengaruhi kekuatan jalan. Lantaran tidak jarang terjadi kebocoran pipa yang akhirnya membuat jalan jadi rusak.

“Karena jalur barat ini jalan baru, jadi memang butuh penanganan teknis secara hukum. Supaya kondisi jalan bisa lebih mantap. Sama dengan kondisi jalur sebelar timur,” tutup mantan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Loteng ini. (kir)