Tanjung (Suara NTB) – Antusiasme budidaya dan bisnis Porang akan semakin menarik minat publik di masa depan. Betapa tidak, Fakultas Pertanian Universitas Mataram mulai menjadikan Porang sebagai media studi Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).
Pembina Porang program Desa Sejahtera Astra (DSA) NTB sekaligus Guru Besar Faperta Unram, Prof. Ir. Suwardji, M.App.Sc., Ph.D., kepada Suara NTB, Kamis, 19 Januari 2023 mengatakan, MBKM sebagai salah satu program Kemendiknas memberi peluang bagi Fakultas atau Universitas untuk mengembangkan akademis sesuai perkembangan di masyarakat. Sebagai pendamping petani Porang, ia tidak tahu mengajukan komoditas Porang sebagai satu sarana belajar akademis mahasiswa maupun siswa SMK.
“Jadi nanti ada KKN, PKL, Skripsi, kuliah-kuliah lain dengan bobot 40 Kredit dalam 1 semester. Ini kita inisiasi, buat proposalnya untuk menjadikan Porang sebagai program Fakultas Pertanian,” ujar Suwardji.
Ia mengakui, sentra Porang sebagai MBKM sudah dikunjungi oleh Dekan Fakultas. Semua Desa yang memiliki kelompok Porang akan menjadi obyek pembelajaran bagi mahasiswa.
Tidak hanya mahasiswa Unram saja. Suwardi menyebut jika mahasiswa dari seluruh Indonesia bahkan Luar Negeri, bisa mengakses studi MBKM Porang yang dicetuskan Faperta Unram.
“Contoh kemarin ada 4 orang dari Universitas di Queensland – Australia. Mahasiswa ada dari Vietnam, Filipina, Thailand. Mereka sangat antusias mempelajari Hutan Trofis, terlebih ada budidaya komoditas bernilai ekonomis di dalam hutan,” terangnya.
Ia melanjutkan, Porang sebagai MBKM akan dijadikan sebagai industri pembelajaran yang bermanfaat bagi mahasiswa maupun petani. Mahasiswa dapat menghasilkan karya ilmiah selama belajar. Sedangkan petani, dapat menambah wawasan budidaya dan agribisnis dari karya ilmiah tersebut. Sebab karya ilmiah yang dihasilkan berasal dari berbagai disiplin ilmu mahasiswa yang mengambil MBKM Porang, baik Manajemen, Akuntansi, bahkan MIPA – yang notabene dibutuhkan untuk mempelajari kadar Glukomanan Porang.
“Sedangkan bagi masyarakat sekitar, kita harapkan ekonominya hidup karena banyak mahasiswa akan datang dan menginap,”
Prof. Suwardi sendiri memperkirakan, pihaknya tidak akan bisa melayani banyak permintaan MBKM Porang di tahun pertama dibuka pada semester Ganjil tahun 2023 mendatang. Salah satu referensinya, minat belajar banyak mahasiswa di Indonesia ke Unram membuatnya Universitas membatasi kuota penerimaan.
“Karena ini pertama di Indonesia, kita atur batas kapasitas bimbingan. Unram saja menerima ribuan minat belajar, tetapi hanya menerima 200 orang,” imbuhnya.
“Kita bertekad untuk menjadikan Porang di NTB khususnya Lombok Utara sebagai pusat pendidikan Porang di Indonesia Timur. Sehingga bisa berdampak terhadap perekonomian masyarakat,” tandasnya. (ari)