Wujudkan Desa Tangguh Bencana, Mahasiswa KKN Unram Latih Siswa Mitigasi Bencana

0

Praya (Suara NTB) – Puluhan siswa SMK Negeri 3 Pujut, Rabu 18 Januari 2023, mendapat pelatihan mitigasi bencana dari mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Mataram (Unram) bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB serta Korps Suka Rela (KSR) Unram. Pelatihan diberikan sebagai salah satu upaya mendorong terwujudnya desa tangguh bencana sekaligus mendorong kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana yang bisa terjadi kapan saja.

Pada pelatihan yang berlangsung di Edotel Pujut tersebut, para siswa diberikan pengetahuan tentang kebencanaan. Tidak hanya itu, siswa juga langsung mendapat praktik penanganan kebencanaan serta pertolongan pertama pada kecelakaan. Harapannya, dengan kemampuan tersebut para siswa bisa menghadapi situasi bencana, baik itu bencana alam maupun bencana non alam.

“Semua itu bagian dari mitigasi bencana,” sebut Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ruslan Abdul Gani, SH., MH.

Dikatakannya, bencana merupakan suatu peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh berbagai faktor, bisa karena faktor alam, non alam maupun manusia itu sendiri yang bisa menimbulkan kerugian hingga korban jiwa.

Untuk meminimalisir potensi munculnya kerugian maupun korban jiwa, maka diperlukan mitigasi bencana supaya masyarakat bisa siap menghadapi situasi kebencanaan. Salah satunya melalui pemberian pelatihan dan pengetahuan tentang kebencanaan. “Dengan pelatihan yang ada diharapkan dapat membentuk sikap siaga bencana di tengah masyarakat. Sehingga potensi kerugian bisa diminimalisir,” terangnya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Rembitan, L. Minakse mengaku pengetahuan mitigasi bencana penting diberikan kepada masyarakat. Terutama lagi kalangan generasi muda, dimulai dari para siswa SMK. Mengingat, Desa Rembitan termasuk desa rawan bencana alam. Salah satunya bencana alam tanah longsor.

“Beberapa dusun di Desa Rembitan termasuk daerah rawan bencana tanah longsor. Dan, pelatihan-pelatihan mitigasi bencana sejenis ini penting diberikan kepada masyarakat. Bila perlu secara berkala. Supaya masyarakat benar-benar siap menghadapi situasi bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya,” tandasnya.

Ketua KKN-T Unram, Rahmad Suganda, menegaskan hampir tidak ada wilayah di daerah ini yang aman dari ancaman potensi bencana. Untuk itu, penting mempersiapkan masyarakat dengan pengetahuan serta kemampuan penanganan bencana. Supaya potensi munculnya kerugian hingga korban jiwa saat bencana terjadi bisa diminimalisir. “Mitigasi bencana penting, karena bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja,” tutupnya. (kir)