Praya (Suara NTB)Pemkab Lombok Tengah (Loteng) mengusulkan pembangunan sekitar 2.000 homestay ke pemerintah pusat. Sebagai salah satu upaya mendukung kawasan The Mandalika, sekaligus menjawab persoalan kekurangan akomodasi khusunya penginapan setiap kali event internasional digelar di kawasan The Mandalika.
Demikian disampaikan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (BP3D) Loteng, L. Wiranata, kepada Suara NTB, Rabu (18/1) kemarin. Ada sekitar 2.000 homestay yang kita usulkan ke pemerintah pusat untuk dibangun tahun ini, terangnya.
Hanya saja, karena itu baru usulan maka berapa yang diberikan nantinya semua tergantung pemerintah pusat. Tapi yang jelas pemerintah pusat sendiri sudah memberikan ruang bagi pembangunan homestay, khususnya di lingkar kawasan The Mandalika. Melalui program pengembagan lingkar kawasan The Mandalika.
Di mana tahun ini, pemerintah pusat menyiapkan alokasi anggaran sekitar Rp 400 miliar untuk penataan kawasan di lingkar kawasan The Mandalika. Termasuk di dalamnya penataraan rumah penduduk. Dari sekitar Rp 1 triliun dana yang disiapkan oleh pemerintah pusat tahun ini. Sisanya sekitar Rp 600 miliar akan diarahkan untuk mendukung pembangunan jalur dua dari perempatan Songgong Desa Sukadana menuju Desa persiapang Awang.
Ia menjelaskan, usulan pembangunan homestay tersebut nantinya bisa dengan dua model. Pertama pembangunan homestay baru atau penataan rumah penduduk menjadi homestay. Jadi rumah-rumah warga yang sudah ada akan ditata kembali menjadi penginapan atau homestay.
Untuk lokasi usulan pembangunan homestay itu sendiri, diupayakan tidak hanya terkonsentrasi di desa-desa lingkar kawasan The Mandalika saja. Tetapi juga di desa-desa lainnya di luar kawasan The Mandalika. Utamanya desa yang berstatus desa wisata. Karena pada prinsipnya, desa-desa di luar lingkar kawasan The Mandalika juga sebagai wilayah pendukung kawasan The Mandalika itu sendiri.
Kita tidak mau ada kesan hanya mengistimewakan desa-desa di lingkar kawasan The Mandalika. Desa-desa lainnya juga kita usulkan untuk mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Salah satunya melalui pembangunnan homestay ini, imbuh Wirata.
Kapan pembangunan homestay mulai dilakukan? Wiranata berharap tahun ini sudah bisa dieksekusi. Hanya saja, karena program tersebut sepenuhnya ada di tangan pemerintah pusat, maka semua tergantung pemerintah. Pihaknya dalam hal ini hanya mengusulkan lokasi rencana pembangunan homestay tersebut.
Soal berapa jumlah homestay yang disetujui dan di mana saja lokasi pembangunannya, semua diserahkan ke pemerintah pusat. Tapi tetap kita berharap supaya merata. Tidak hanya terkonsetrasi di lingkar kawasan The Mandalika saja, tandasnya seraya menambahkan, saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan kementerian terkait terkait rencana program tersebut. (kir)