SELAMA kurun waktu tahun 2022, Desa Wisata Kembang Kuning Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terbilang tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan. Data terakhir, rata-rata 20-50 orang per hari, baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara .
Kepala Desa Kembang Kuning H. Lalu Sujian, mengakui, desa wisata yang banyak menerima penghargaan ini mengatakan ada teknis khusus yang diterapkan pelaku bersama masyarakat. “Intinya masyarakatnya yang harus disiplin,” ucapnya.
Kedisiplinan yang dimaksud adalah menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan. Tidak terkecuali rajin promosi serta membuat paket wisata yang tidak membosankan. Semua masyarakat pelaku wisata bersinergi dalam pembangunan pariwisata. “Jangan pelit berbagi lah, karena itu yang penting,” sebutnya.
Diakuinya, Desa Kembang Kuning merupakan desa wisata berkelanjutan, sehingga, dititikberatkan kehadiran wisata ini harus berdampak besar bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat .
Desa Wisata Kembang Kuning mencoba bersinergi dengan pengelola wisata, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) maupun yang lainnya. Desa Wisata Kembang Kuning ini selain keindahan alam pedesaan, dipasarkan juga adalah wisata budaya berupa atraksi dan kegiatan masyarakat setempat.
Paket wisata yang dipromosikan para pelaku wisata ini diyakini tidak membuat bosan para wisatawan. Pelaku wisata menyuguhkan apa adanya di Desa Kembang Kuning. “Kondisi alam yang masih natural, kegiatan masyarakat seperti pembuatan kopi, minyak goreng, jajanan lokal dan lainnya itu yang dipaketkan oleh para pelaku wisata,” ungkapnya.
Paket wisata yang dibuat itu dikerjasamakan dengan para petani dan kelompok masyarakat bersangkutan semua menjadi salin menguntungkan. Ditambahkan, memang berwisata itu harus meninggalkan kesan dan orang yang berwisata adalah orang yang senang-senang. Bukan orang yang susah.
Menjelang tahun baru, homestay yang ada di Kembang Kuning juga sejauh ini juga sudah mulai ada yang booking melalui layanan aplikasi daring. Saat ini sudah ada 100 kamar homestay yang ada di Desa Kembang Kuning yang siap menerima tamu lokal maupun asing untuk berwisata.
Sementara Ketua Asita NTB Dewantoro Umbu Joka mengharapkan desa wisata di NTB mampu berkreasi dalam upaya menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Menurutnya, kreativitas dari pengelola desa wisata dalam memberikan sesuatu yang beda pada wisatawan juga akan menjadi bahan jualan pelaku pariwisata di daerah ini, terutama pada penjualan paket wisatanya.
Jika satu desa wisata cenderung mengikuti pengelolaan desa wisata lain, maka akan membuat wisatawan cenderung bosan berkunjung ke desa wisata itu. Untuk itu, harapnya, setiap desa wisata perlu menampilkan keunikan dan karakternya tersendiri, sehingga menjadi pilihan wisatawan dan bisa dijual pelaku wisata pada paket wisatanya.
Pihaknya memberikan apresiasi pada Desa Wisata Kembang Kuning yang dinilai cukup bagus dalam mengembangkan desa wisatanya. Menurutnya, karakter yang khas dari desa itu dinilai layak jual oleh pelaku wisata, sehingga banyak dikemas dalam paket wisata. Meski demikian, pihaknya juga memberikan apresiasi pada desa wisata lain di NTB agar lebih meningkatkan penataan objek wisata sesuai yang ada di desa wisata tersebut. (rus/ham)