Praya (Suara NTB) – Sebanyak 49 Kepala Keluarga (KK) eks warga yang mendiami lahan kawasan The Mandalika, saat ini mulai menempati Hunian Tetap yang dibangun oleh pemerintah pusat bersama dengan PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Dusun Ngolang Desa Kuta. Pemindahan warga ke tempat hunian tetap tersebut sudah dimulai sejak akhir pecan kemarin dan akan berlangsung secara bertahap. Dengan total warga yang akan dipindahkan sebanyak 120 KK.
“Hunian tetap ini memang diperuntukkan bagi masyarakat sebanyak 120 KK yang sebelumnya tinggal dalam Kawasan The Mandalika, namun tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah,” sebut General Manager The Mandalika, Bram Sudiandoro, dalam keterangan, Selasa, 6 Desember 2022.
Sebelum menempati hunian tetap tersebut warga ditampung ditempat relokasi sementara di HPL 94 sejak setahun yang lalu. Sembari menunggu pembangunan permanent resettlement (hunian tetap) tersebut selesai dilakukan. “Pembangunan hunian tetap ini merupakan komitmen ITDC, bersama pemerintah pusat termasuk Pemkab Loteng untuk memberikan penghidupan yang lebih layak bagi masyarakat eks penghuni lahan kawasan The Mandalika,” jelasnya.
Selain sebagai tempat tinggal, hunian tetap tersebut kedepan juga bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai homestay yang bisa disewakan kepada wisatawan yang datang ke kawasan The Mandalika. Dengan begitu warga juga bisa mendapat pemasukan dari hasil penyewaan homestay tersebut.
Dalam proses penyiapan hunian tetap ini, ada banyak pihaknya yang terlibat. Mulai dari Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Loteng sebagai pelaksana lapangan pembangunan 120 unit rumah. Sementara Pemkab Loteng membantu menyiapkan tanah seluas 2 hektar sebagai lokasi pembangunan rumah.
Selaian itu, Pemkab Loteng berkerjasama dengan ITDC juga membangun sejumlah fasilitas penunjang lainnya. Diantaranya mushalla serta memfasilitasi proses pemindahan warga dari tempat relokasi sementar ke hunian tetap. “ITDC juga turut memberikan bantuan permanent water supply berupa sumur bor beserta elevated water tank (EWT) dan temporary water supply untuk membantu pemenuhan kebutuhan air warga,” tandas Bram.
Termasuk juga peningkatan jalan akses menuju permanent resettlement sepanjang 2,5 km yang saat ini sedang dalam tahap pekerjaan konstruksi Rigid. Di mana dalam hal ini ITDC mendapat dukungan penuh dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) melalui program Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP).
“Kita juga berkolaborasi menyiapkan program peningkatan capacity building untuk warga yang berpindah dan masyarakat desa penyangga kawasan The Mandalika dengan Universitas Mataram (Unram) berupa pelatihan produksi snack untuk kelompok wanitanya,” imbuhnya. Ada juga pelatihan homestay oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Loteng, pelatihan pensaosan (pencampuran) rokok dan pelatihan desain produk turunan kain tenun atau songket oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Loteng.
Tidak kalah penting dengan kepindahan ke hunian tetap tersebut, warga dapat hidup lebih nyaman dan tenang. Pelatihan-pelatihan yang sudah diberikan juga memberikan manfaat berupa peningkatan kesejahteraan bagi warga. Sehingga kedepan warga setempat bisa terus berkembang dan dapat hidup lebih baik lagi. (kir/ris)