Tanggulangi PMK, 222.669 Ekor Ternak di NTB Sudah dipasang “Ear Tag”

0

Mataram (Suara NTB) – Dalam rangka penanggulangan Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) di Indonesia, pemerintah melakukan Penandaan dan Pendataan Ternak Nasional Tahun 2022 untuk memudahkan identifikasi ternak. Penandaan ternak dilakukan dengan pemasangan ear tag di telinga sapi untuk memberi tanda sapi telah mendapatkan suntikan vaksin PMK dosis kesatu dan kedua.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB, drh. Khairul Akbar, M.Si saat mengikuti rapat koordinasi dan evaluasi penandaan ternak nasional tahun 2022 di Denpasar, Senin, 6 Desember 2022 memaparkan hasil pendataan ternak di Provinsi NTB. Saat ini jumlah ternak yang sudah dilakukan penandaan sebanyak 222.669 ekor. Yaitu ternak jantan sebanyak 79.413 ekor dan  ternak betina sebanyak 143.256 ekor.  Dengan persentase sebanyak 10,1 persen dari target nasional atau 50 persen target NTB.

Target nasional sendiri sebanyak 1.420.960 ekor atau secara keuangan Rp28.419.200, atau secara fisik mencapai 15,67 persen. Namun secara target provinsi sebanyak 439.741 ekor dan baru mencapai 50,64 persen. “Beberapa kendala yang dihadapi karena anggapan petani peternak dengan pasang ear tag akan menurunkan harga ternak, ternak menjadi cacat dan dianggap ternak pemerintah padahal milik sendiri,” jelas drh. Khairul Akbar.

Kendala lainnya yaitu, di beberapa lokasi belum ada sinyal dan aplikasi sulit di akses aplikasi database. Khusus ternak di Pulau Sumbawa, tambah kepala dinas,  kendala yang dihadapi adanya pemeliharaan secara ekstensif, waktu pelaksanaan yang singkat serta waktu pelaksanaan tidak bersamaan dengan waktu vaksinasi. “Dengan sisa waktu yang ada kami berharap target penandaan ini akan ditingkatkan terus dan mengoptimalkan petugas yang ada di lapangan, terutama  di Pulau Lombok dengan pola pemeliharaan yang intensif,” jelas Khairul Akbar.

Kegunaan ear tag ternak sendiri adalah tanda yang dipasang di telinga sapi sebagai tanda pengenal karena di sana bisa dituliskan data-data sapi, baik hanya berupa nomor atau disertakan pula bersama nama pemiliknya. Nomor tersebut diinput ke dalam sistem komputer dan berisi data-data ternak seperti asal, bobot, dan berbagai macam informasi lainnya.  Ketika peternak ingin melacak data-data mengenai ternaknya, tinggal memasukkan nomor tersebut ke sistem komputernya dan secara otomatis data-data lengkap mengenai sapi tersebut akan muncul di layar monitor.

Umumnya, data ini akan dijadikan bahan penyocokkan ketika peternak melakukan proses penimbangan bobot tubuh ternak. Di beberapa peternakan modern, ear tag juga akan dipasangkan chip yang bisa dibaca dengan RFID reader atau tongkat recorder dan akan langsung memunculkan data-data mengenai sapi. Bahkan, ketika ternak tersebut dipindahkan ke lokasi lain, akan tetap terdeteksi oleh satelit chip yang sudah dipasangkan di ear tagnya.

Penggunaan ear tag tidak membuat ternak menjadi cacat. Sebaliknya, ketika ternak akan diperjualbelikan, pembeli akan merasa lebih tenang ketika ternak yang dibelinya sudah jelas asal-usul dan data-datanya. (bul)