Momentum HUT NTB, Digelar “Soft Groundbreaking” Pembangunan Kereta Gantung Rinjani

Mataram (Suara NTB) – Rencana pembangunan kereta gantung Rinjani oleh PT. Indonesia Lombok Resort terus berproses. Pihak investor sendiri telah mendatangkan enam orang tenaga ahli dari Tiongkok dalam proses penyusunan Detailed Engineering Design (DED), karena belum ada tenaga ahli dari dalam negeri untuk proyek kereta gantung ini.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB H. Mohammad Rum M.T mengatakan, sebagai penanda akan hadirnya investasi ini, akan dilakukan acara seremoni berupa “soft groundbreaking”, atau cikal bakal dari kegiatan groundbreaking kedepannya setelah dokumen Amdal dikantongi. Kegiatan itu akan berlangsung tanggal 18 Desember 2022 di Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.

“Tanggal 18 Desember tahun 2022 ini kita jadi soft groundbreaking yang merupakan rangkaian dari HUT NTB. Ini project investasi yang luar biasa bagi kita khususnya bagi NTB. Ini memperkaya destinasi wisata di NTB,” ujar Mohammad Rum M.T kepada Suara NTB, Selasa, 6 Desember 2022.

Rum mengatakan, setelah DED dituntaskan, tenaga ahli dari investor tersebut akan membuat rencana kerja dalam jangka 10 tahun yang nantinya harus disahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Setelah proses itu selesai, barulah akan dibuat Amdal dari proyek ini.

Investasi kereta gantung Rinjani merupakan salah satu investasi yang cukup menonjol di tahun ini dan menjadi atensi Pemprov NTB selain pembangunan Smelter di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), pembangunan hotel Kempinski di Teluk Mekaki Lombok Barat (Lobar) dan pembangunan Eco Solution Lombok di kawasan Sekaroh.

Sementara itu Wakil Bupati Lombok Tengah Dr.H. Nursiah mengatakan, hadirnya investasi Kereta Gantung di Desa Karang Sidemen ini menjadi bagian dari pengembangan pariwisata daerah. Pemda Lombok Tengah akan membantu terwujudnya investasi ini sesuai dengan kewenangan Kabupaten.

“Kalau memang provinsi punya kebijakan itu, kami Pemda siap mendukung itu dan menyesuaikan kewenangan, terkait dengan perizinan dan lain-lainnya itu. Kita akan tugaskan OPD terkait kaitan dengan itu ya” kata Nursiah.

Ia mengatakan, selain masalah perizinan, dukungan Pemda Lombok Tengah berupa dukungan masyarakat setempat. Sebab masyarakat harus bisa memahami bahwa investasi itu akan bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.

“Dukungan keamanan, dukungan masyarakat kita, serta terkait dengan perizinan itu yang paling penting,” kata Nursiah.

Adapun masih adanya suara penolakan dari kelompok tertentu terkait hadirnya investasi Kereta Gantung Rinjani ini, Nursiah menganggap bahwa persoalan itu akan bisa tuntas dengan kegiatan sosialisasi yang tepat.

“Kalau kegiatan soft groundbreaking itu sudah dijadwalkan oleh Pak Gubernur kita juga bisa menyesuaiakan,” katanya.(ris)  




Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Latest Posts

21 Kapal di Selat Lombok Setop Beroperasi Saat Hari Raya Nyepi 2023

Mataram (Suara NTB) - Sebanyak 21 kapal yang rutin...

Persiapan Sambut Balap Mobil, MGPA Rombak Sirkuit Mandalika

Praya (Suara NTB) - Sejumlah perombakan bakal dilakukan Mandalika...

Dikes Siapkan Tim Nakes, Belasan Ibu Sedang Hamil di Daerah Terisolir

Giri Menang (Suara NTB) - Dinas Kesehatan Lombok Barat...