H.Ridwan Syah : 77 Tahun PUPR Mengubah ”Wajah” NTB

Mataram (Suara NTB) – Hari Bhakti PU ke 77 adalah refleksi dari komitmen dan semanggat insane PUPR dari tingkat pusat hingga pelosok dalam membangun negeri. 77 tahun insane PUPR juga telah mengubah wajah Nusa Tenggara Barat.

Ini petikan makna peringatan Hari Bhakti PU ke 77, tahun 2022 yang puncaknya dilaksanakan Senin, 5 Desember 2022 di halaman kantor Dinas PU Provinsi NTB.

Kepala Dinas PU Provinsi NTB, Ridwansyah mengatakan, perubahan wajah NTB sudah bisa diukur karena NTB keluar dari kemiskinan dan kelangkaan pangan. Sampai hari ini menurutnya, NTB menjadi salah satu daerah di Indonesia yang surplus pangan. Karena banyaknya dukungan infrastruktur yang dibangun PUPR.

“Karena banyaknya bendungan yang dibangun di NTB. dari 200 lebih bendungan di Indonesia, 74 diantaranya ada di NTB. kita terbanyak di Indonesia bendungannya,” kata Ridwansyah.

Selain itu, jaringan jalan nasional sepanjang 690 Km dari Ampenan hingga Sape sudah 99 persen menurutnya mantab. Begitu juga jalan provinsi di kabupaten kota sepanjang 1.400 Km.

Dalam konteks mewujudkan visi misi NTB Gemilang, Ridwansyah menyebut PU memiki peran yang sangat vital dan strategis. Misalnya, untuk sektor kesehatan, PU mendukung pembangunan fasilitas air bersih dan pengelolaan limbah.

Demikian juga dengan sektor pariwisata, pertanian. Jalan-jalan hingga ke desa wisata di bangun. Infstruktur irigasi pertanian, hingga jalan-jalan pertanian juga dibangun.

“Pembagunan ke PUan  telah mampu menghadirkan MotoGP, MXGP. Kalau tidak ada jalan by pass, tidak ada pengendali banjir, dan saluran-saluran dalam kawasan. Tidak mungkin MotoGP dan MXGP akan berjalan dengan baik,” papar kepala dinas.

Demikian juga event-event internasional yang berlangsung setiap tahun di NTB, menghadirkan banyak orang dan pergerakan ekonomi, didalamnya terdapat pembangunan infrastruktur.

“Kedepan PR kita adalah sinerginas, tidak mungkin infastruktur hanya diselesaikan oleh Dinas PURR saja, atau Kementerian PUPR dan balai-balainya. semua harus bergandengan tangan, dari pusat, hingga daerah, dan multi stakeholders saling berkolaborasi,” jelas kepala dinas.

Salah satu bentuk sinergi yang diharapkan misalnya, dampak kerusakan hutan yang mengakibatkan pendangkalan daerah aliran sungai dan bendungan.

“Usia bendungan yang tadinya didesain 50 tahun, karena pendangkalan akibat material yang terbawa air ke aliran sungai dan bendungan, usianya menyusut menjadi 19 tahun. Karena itu, tugas kehutanan adalah memastikan tidak terus terjadi pembabatan hutan. Karena dampaknya cukup besar tidak saja secara materil,” jelas Ridwansyah.

Selanjutnya beberapa proyek prestisius akan tetap dilanjutkan tahun 2023 mendatang. Misalnya salah satu akan dituntaskan bendungan Meninting di Lombok Barat untuk mendukung ketersediaan air baku, irigasi pertanian, dan SPAM Regional di Pulau Lombok.

“Kita juga akan mulai bangun jembatan Lewamori di Kabupaten Bima. Kita juga akan terus tingkatkan pemeliharaan jaringan irigasi, dan jalan jalan. Semua harus kita pelihara bersama. Kalau tidak, percuma dibangun dengan dana besar. Ini tugas kita bersama,” demikian Ridwansyah. (bul)




Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Latest Posts

21 Kapal di Selat Lombok Setop Beroperasi Saat Hari Raya Nyepi 2023

Mataram (Suara NTB) - Sebanyak 21 kapal yang rutin...

Persiapan Sambut Balap Mobil, MGPA Rombak Sirkuit Mandalika

Praya (Suara NTB) - Sejumlah perombakan bakal dilakukan Mandalika...

Dikes Siapkan Tim Nakes, Belasan Ibu Sedang Hamil di Daerah Terisolir

Giri Menang (Suara NTB) - Dinas Kesehatan Lombok Barat...