Praya (Suara NTB) – Penerbangan rute Lombok-Surabaya sejauh ini dinyatakan masih aman pasca erupsi Gunung Semeru Jawa Timur (Jatim). Termasuk seluruh rute penerbangan di pulau Jawa lainnya, juga tidak terganggu dan masih berjalan lancar. Demikian ditegaskan Stakeholder Relations Manager PT. Angkasa Pura (AP) I Lombok International Airport (LIA), Arif Hariyanto, saat dikonfirmasi Suara NTB, Senin, 5 Desember 2022.
“Hingga saat ini belum ada penerbangan dari dan ke Lombok yang terdampak erupsi Gunung Semeru,” terangnya. Terutama rute penerbangan Lombok-Surabaya yang paling dekat dengan Gunung Semeru. Maupun dengan rute penerbangan di Pulau Jawa lainnya. Seperti Yogyakarta dan Jakarta.
Hal itu disebabkan karena arah erupsi Gunung Semeru tidak masuk ke jalur penerbangan rute Lombok dan Surabaya. Aktifitas penerbangan di Bandara Djuanda Surabaya sejuah ini juga masih normal. Sehingga memungkinkan aktifitas penerbangan Lombok-Surabaya masih berjalan seperti biasanya. “Untuk rute Surabaya-Lombok sendiri sehari ada lima penerbangan,” terangnya.
Sementara itu, Rosedi, Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, dalam keterangan yang diterima Suara NTB menyebutkan, pada Minggu, 4 Desember 2022 sekitar pukul 02.46 WIB, Gunung Semeru kembali erupsi dengan menyeburkan Awan Panas Guguran (APG) mencapai 1.500 meter di atas puncak dan menyebabkan sejumlah gempa letusan. Dengan wilayah yang terdampak erupsi yaitu Bandara Internasional Djuanda, Surabaya dan Bandara Abdurahman Saleh, Malang.
Namun berdasarkan hasil koordinasi dan pemeriksaan sementara di lokasi tersebut, kondisi personel, bangunan, dan fasilitas navigasi penerbangan dalam kondisi aman. Termasuk runway untuk aktifitas take-off atau landing pesawat. “Hingga statement ini dikeluarkan, Minggu pukul 13.30 WIB, operasional penerbangan dan pelayanan navigasi penerbangan di Bandara Juanda dan Abdurrahman Saleh berjalan normal,” terangnya.
Pun demikian, seluruh terus bersiaga untuk mengantisipasi adanya kemungkinan lain erupsi. Terlebih, Jatim merupakan salah satu wilayah yang cukup sering diguncang erupsi dan gempa letusan awan panas. Sejauh ini AirNav Indonesia sendiri terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait update kondisi di lapangan. (kir)