Mataram (Suara NTB) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sudah menjadi branding pariwisata nasional. Mandalika yang di dalamnya ada sirkuit internasional telah menjadi satu episentrum baru pengembangan pariwisata nasional yang bisa membawa Indonesia di kancah dunia. Hal ini harus dijaga, salah satunya dengan cara memperkuat event di Mandalika tahun 2023 mendatang.
“Tentu ini kita harus jaga. Caranya dengan memperkuat event yang ada di sana, serta menguatkan komitmen masyarakat untuk sama-sama menjaga kondusivitas. Kita mensyukuri atas perhatian pusat itu,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Yusron Hadi kepada Suara NTB akhir pekan kemarin.
Meski tak menyebut dengan rinci event apa saja yang akan digelar di Mandalika tahun 2023 selain MotoGP, WSBK, IATC, dan Shell Eco Marathon, namun sinyal pelaksanaan event yang lebih banyak lagi di Mandalika sudah terlihat.
Seperti yang sering disampaikan Gubernur NTB, Yusron mengatakan kehadiran event internasional di Mandalika akan berdampak luas bagi hadirnya infrastruktur yang bagus. Misalnya perbaikan bandara dan pelabuhan, pembangunan jalan Bypass, perbaikan kapasitas energi listrik, perbaikan fasilitas-fasilitas publik lainnya serta penguatan SDM lokal.
Terlebih nantinya saat NTB menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olaraga Nasional (PON) tahun 2028 mendatang, fasilitas olahraga akan banyak dibantu oleh pemerintah pusat, karena venue-venue olahraga yang diperlombakan harus berstandar nasional dan bahkan internasional.
Hadirnya Mandalika menjadi magnet NTB kata Yusron tak berarti akan menapikan destinasi lainnya yang sudah terlebih dahulu eksis. Justru dengan menggeliatnya Mandalika akan memberi dampak bagi destinasi lainnya, terlebih saat berlangsungnya event.
“Mandalika boleh menjadi pusat baru, namun harapan kita tentu kemajuannya bisa dinikmati tempat-tempat lain. Jangan justru meniadakan destinasi yang sebelumnya sudah ada. Caranya bagiamana? ketika ada event di Mandalika, Senggigi juga harus dihidupkan,penontonya juga bisa menginap di sana,” ujar Yusron.
“Adapun Senggigi, Tiga Gili dan lainnya Insya Allah akan menemukan caranya untuk eksis juga. Di Senggigi juga ada kegiatan rutin, semisal Senggigi Sunset Jazz, mungkin akan ditingkatkan kelasnya menjadi event nasional. Itu sudah kita usulkan,” tambahnya.
Menurut Kadispar, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling cepat pulih pasca pandemi Covid-19. Sejumlah indikator membuktikan hal itu. Salah satunya, angka kunjungan wisatawan di daerah ini yang terus bergerak naik sejak akhir tahun 2021 lalu pasca gelaran event World Suprbike (WSBK). Dinas Pariwisata pun mengakui optimis, angka kunjungan wisatawan pada tahun 2022 ini bisa melampaui target 1 juta wisatawan.
“Sampai bulan September kemarin, angka kunjungan wisatawan di NTB sudah diangka 964 ribu orang. Itu belum termasuk angka kunjungan saat event World Superbike (WSBK) yang kemarin. Jadi soal target 1 juta wisatawan, kita sangat optimis bisa terlampaui tahun ini,” terang Kadispar NTB.
Dengan capaian tersebut, Dispar NTB pun berani menambah target kunjungan wisatawan pada tahun 2023 mendatang. Diangka 1,5 sampai 2 juta kunjungan wisatawan. Baik itu wisatawan domestik maupun mancenegara. Terlebih kondisi pandemi Covid-19 saat ini terus melandai.
“Angka 1,5 juta sampai 2 juta kunjungan wisatawan pada tahun 2023 saya rasa cukup realistis. Dengan melihat kondisi dan perkembangan pariwisata saat ini,” imbuh Yusron. Dengan catatan kasus Covid-19 bisa tetap dikendalikan. Dan, tentu itu semua tentu butuh dukungan serta kerjasama semua pihak. Bagaimana supaya pandemi Covid-19 bisa terus terkendali.(ris)