Mataram (Suara NTB) – Anggota DPR RI dapil NTB II, Sari Yuliati mengharapkan agar mahasiswa sebagai kelompok intelektual agar lebih berhati-hati menjelang tahun politik Pemilu 2024. Pasalnya, di momen-momen tersebut, sejumlah politisi lazim melakukan kampanye dengan penggiringan opini yang dapat merusak kerukunan di tengah masyarakat.
Oleh karena itu anggota Komisi III DPR RI itu menyoroti khusus soal narasi-narasi yang mempertentangkan antara agama dan pancasila di tahun politik. Anasir itu, lazim digunakan sejumlah politisi untuk menarik simpati publik. ‘’Fenomena ini, suka atau tidak suka lahir ketika ada pemilu, baik pilpres maupun pileg. Memang sah-sah saja, sebab dalam politik how to influence people. Tapi kita tidak boleh lengah, terlena,” kata Sari pada Jumat, 2 Desember 2022.
Menurut Sari, orang-orang yang membenturkan pancasila dengan agama sebetulnya tidak memahami relasi intim antar keduanya. Pancasila dengan lima silanya, kemudian diperas lagi menjadi trisila, dan kemudian dipersempit menjadi hanya satu sila atau ekasila akan menyisakan sila pertama yakni Ketuhanan yang Maha Esa.
Sila pertama tersebut, memberikan tafsir yang amat luas bahwa agama memang sejatinya merupakan cikal bakal dari lahirnya pancasila. Oleh karenanya, ia mengajak ratusan mahasiswa Unram untuk hadir di tengah masyarakat untuk meluruskan pemahaman atau narasi yang membenturkan agama dengan pancasila.
“Mahasiswa harus menjadi speaker di masyarakat. Kalau ada kontestasi politik, sah-sah aja politisi membuat cara seperti itu, tapi kita yang ikuti itu yang salah. Kita harus menjadi pioner untuk mendudukkkan dengan benar apa itu agama dan apa itu pancasila,” beber politisi Partai Golkar itu.
Dalam kesempatan tersebut, Sari mendorong agar BPIP untuk lebih kreatif dalam membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, khususnya bagi milenial. Dirinya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan BPIP di Unram dengan menggelad bedah Lagu Kebangsaan yang ditujukan guna melakukan sosialisasi nilai-nilai pancasila melalui musik.
“Jadi saya sebetulnya sangat mengapresiasi BPIP dengan program-programnya. Ini adalah langkah langkah cerdas membumikan pancasila,” jelasnya.
Pihaknya di Fraksi Partai Golkar DPR RI akan mendorong dan mendukung program-program BPIP agar bisa menyentuh masyarakat yang paling bawah. Hal ini, kata Sari merupakan gebrakan besar dari upaya menginternilasisi nilai luhur pancasila. “Ke depan bisa lebih inovatif lagi, menggunakan bisa konten audiovisual, seperti film dan lain-lain,” pungkasnya. (ndi)