Mataram (Suara NTB) – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos.MH menyaksikan dan mendampingi 24 orang peserta pemagangan ke Jepang dalam proses penandatanganan kontrak kerja dengan berbagai industri tempat magang mereka di Negara Matahari terbit nantinya. Peserta sebanyak 24 orang yang telah menandatangi kontrak ini merupakan bagian dari total 66 orang pemuda NTB peserta program pemagangan ke Jepang yang telah lulus mengikuti Pelatihan Daerah (Pelatda) Praktik Kerja ke Jepang Angkatan 34-01/ke 343 di UPTD BLKDLN Provinsi NTB, Kamis, 1 Desember 2022.
‘’42 orang lainnya direncanakan akan menandatangani kontrak pada akhir bulan Desember ini,” ucap Perwakilan IM Japan, Fujita Shingo.
Saat penandatangan kontrak, Fujita menjelaskan seluruh isi kontrak secara mendetail kepada seluruh peserta pemagangan. Fujita menjelaskan bahwa 24 orang tersebut akan ditempatkan di sektor pengelasan, konstruksi dan pembuatan roti.
‘’Mereka akan dikontrak selama 3 tahun dan akan menerima uang saku dan tunjangan setiap bulannya sekitar Rp 10-12 juta, dengan rincian bulan pertama menerima uang saku ¥80.000, tahun ke-1 (11 bulan) menerima tunjangan sekurang-kurangnya ¥90.000/bulan, tahun ke-2 akan menerima tunjangan sekurang-kurangnya ¥95.000/bulan, dan tahun ke-3 akan menerima tunjangan sekarang-kurangnya ¥100.000/bulan. Kontrak dapat diperpanjang sampai dengan 5 (lima) tahun apabila ada permintaan dari pihak perusahaan dan peserta lulus ujian praktik 2,’’ beber Fujita.
Fujita juga menjelaskan bahwa selain mendapat uang saku dan tunjangan selama mengikuti program praktik kerja, peserta juga mendapatkan fasilitas yang disediakan sesuai dengan ketentuan IM Japan
berupa akomodasi, konsumsi dan transportasi serta perawatan kesehatan. Peserta juga mendapat perlindungan asuransi kecelakaan, kesehatan dan kematian akibat hubungan kerja.
Selain itu, peserta yang telah menyelesaikan program praktik kerja selama 3 (tiga) tahun dan kembali ke Indonesia akan menerima 600.000 yen perorang sebagai tunjangan modal untuk usaha mandiri dibayarkan dalam bentuk rupiah sesuai dengan kurs/nilai mata uang yang berlaku saat itu.
Kadisnakertrans Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, M.H yang hadir saat itu sempat memberikan motivasi kepada para peserta. Ia berharap para peserta terus menjaga spirit untuk menjadi sukses, dengan meneladani atau mencontoh para alumni pemagangan jepang yang rata-rata sukses meniti karier dan menjadi pengusaha.
Menurutnya, program pemagangan Jepang yang telah dilaksanakan dari tahun 1993 ini, telah melahirkan banyak pengusaha sukses yang patut dicontoh, baik pengusaha di dalam daerah maupun di luar daerah, bahkan ada yang sukses jadi politisi.
Gede mencontohkan alumni pemagangan Jepang yang sukses diantaranya, Syamsul Hadi yang kini menjadi pengusaha Havara Digital Printing yang punya 40 orang karyawan. Juga Oktavianus di Lombok Barat yang menjadi pengusaha produksi spandek, baja ringan, kanal dan lain-lain, dengan jumlah karyawan 35 orang dibawah PT. Utama Steel. Berikutnya H. Buchari Muslim yang juga pengusaha dan kini duduk sebagai anggota DPRD Provinsi NTB dan banyak lagi para alumni yang sukses meniti karier diberbagai bidang usaha.
Oleh karena itu Gede meminta para peserta untuk memiliki tekad dan motivasi untuk tidak mudah menyerah dan mengeluh dalam mengikuti program ini.
“Tetap membawa nama baik warga Indonesia. Diantaranya aturan perusahaan diikuti dengan baik, jangan sampai ada yang melarikan diri, sebab akan berdampak pada kepercayaan Jepang terhadap warga Indonesia,” pungkasnya. (*)