Mataram (Suara NTB) – Pemkot Mataram belum membahas lokasi dan acara yang digelar pada perayaan tahun baru 2023. Destinasi wisata yang menjadi titik kumpul masyarakat menyambut pergantian tahun akan dijaga ketat. Pengawasan akan melibatkan lintas sektor terkait.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H. Nizar Denny Cahyadi mengaku, belum ada keputusan kegiatan perayaan malam tahun baru akan dipusatkan di mana, tetapi masyarakat dipersilakan menyambut malam pergantian tahun dengan catatan memenuhi standar keamanan, kebersihan,dan aspek lainnya. Khusus perayaan di area terbuka atau lokasi destinasi wisata harus melalui analisa dari pemerintah. “Iya, silakan saja sepanjang memenuhi standar keamanan,” kata Denny dikonfirmasi, Kamis, 1 Desember 2022.
Perayaan pergantian malam tahun baru di Kota Mataram selalu dipusatkan di lapangan Sangkareang. Titik kumpul lainnya biasa di Taman Udayana, Pantai Loang Baloq, Pantai Ampenan, dan titik lainnya. Beberapa objek wisata akan dijaga ketat. Pengamanan berkoordinasi dengan camat, lurah,aparat kepolisian,dan TNI. “Nanti kita juga berkoordinasi dengan Polresta Mataram yang memberikan kewenangan izin keramaian,” tambahnya.
Pemkot Mataram tambah mantan Sekretaris Badan Keuangan Daerah ini, belum ada pembahasan secara teknis bentuk kegiatan yang digelar pada puncak malam tahun baru. Secara khusus Dispar belum berpikir agenda hiburan yang akan disuguhkan kepada masyarakat.“Biasanya nanti ada rapat teknis dengan lintas sektor untuk membahas kegiatan malam tahun baru,” ujarnya.
Risma,warga Kota Mataram berharap perayaan malam pergantian tahun baru dirayakan secara spesialis dan meriah oleh Pemkot Mataram. Pasalnya, dua tahun pandemi Covid-19 banyak pembatasan-pembatasan sehingga suasana malam tahun baru sebelumnya terasa sepi. Ia bersama keluarga dan tetangganya memilih merayakan tahun baru di kompleks perumahan dengan penuh keakraban. “Iya, cuma bakar ikan dana yam saja. Ndak ada pesta kembang api,” ucapnya.
Dua tahun sebelum pandemi tutur Risma, malam pergantian tahun baru dipusatkan di Taman Sangkareang dengan berbagai hiburan musik dan lain sebagainya. Ia mengingat, masyarakat tetap antusias walaupun Mataram diguyur hujan deras. “Waktu itu hujan, tetapi tetap ramai dan meriah,” demikian kata dia. (cem)