Mataram (Suara NTB) – Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan, pengurangan risiko bencana sebagai bentuk kesiapsiagaan masyarakat untuk mengantisipasi munculnya permasalahan sosial. Forum pengurangan risiko bencana bisa menjadi wadah untuk bisa akseleratif memastikan penanganan bencana dan lain sebagainya. “Partisipasi dari elemen masyarakat sangat penting untuk mitigasi bencana,” kata Mohan, Kamis, 1 Desember 2022.
Berbagai unsur yang terlibat diharapkan melaksanakan manajemen melalui interaksi dan pemetaan daerah rawan bencana. Menurutnya, kondisi Kota Mataram tidak terlalu luas dan setiap tahun kebencanaan relatif bisa diprediksi, sehingga lebih mudah memprediksi dampak atau risiko bencana yang muncul. “Saya berharap kebijakan anggaran bisa membantu pencegahan dan penanganan bencana di Kota Mataram,” harapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noer menjelaskan, pembentukan forum pengurangan risiko bencana di Kota Mataram guna mengurangi ancaman dan meningkatkan kemampuan masyarakat melalui perencanaan dan partisipasi masyarakat dalam melakukan mitigasi bencana.
Forum yang dibentuk sebagai perwujudan partisipasi publik untuk bersinergi dalam penanganan bencana berbasis masyarakat. “Forum ini sebagai wadah untuk mengurangi risiko bencana di masyarakat,” tambahnya.
Forum pengurangan risiko bencana terdiri dari lintas sektor yakni, akademisi, TNI, Polri, OPD teknis, dan media massa. Mahfuddin mengharapkan, mitigasi bencana bisa dimulai dari lingkungan masyarakat. Sosialisai dan edukasi akan dilakukan dengan harapan menumbuhkan kesadaran kolektif bagi masyarakat untuk memulai pencegahan dan penanganan bencana dari tingkat lingkungan. (cem)