Mataram (Suara NTB) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian ekonomi global tahun 2023 mendatang. Arahan Presiden tersebut disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Rabu, 30 November 2022 yang digelar secara hybrid.
Pemprov NTB merespons arahan Presiden tersebut dengan memperkuat kebijakan yang menguatkan ekonomi lokal. Salah satunya dengan memperkuat program Bela Beli Produk Lokal yang sudah dijalankan dalam beberapa tahun terakhir.
Sekda NTB Drs H.Lalu Gita Ariadi M.Si mengatakan, jika seluruh aparatur Pemda serta Kementerian/Lembaga di daerah ini membeli kain tenun buatan pengrajin lokal, membeli suvenir lokal dan produk lokal lainnya, maka pertumbuhan ekonomi NTB akan semakin bagus.
“Kebijakan Beli Beli Produk Lokal ini untuk memastikan bahwa perguliran ekonomi itu ada. Itu terus kita lakukan. Berapa banyak kunjungan tamu dari luar. Lihat di sentra-sentra tenun kita Alhamdulillah, itu juga mungkin yang berkontribusi sehingga pertumbuhan ekonomi kita menjadi 7,10 persen di triwulan III kemarin,” ujar Sekda usai mengikuti Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Rabu, 30 November 2022 di Bank Indonesia Perwakilan NTB.
Menurut Sekda, Provinsi NTB sudah menjadi sport tourism karena semakin ramainya event-event olahraga di daerah ini. Terlebih dengan terpilihnya NTB menjadi tuan rumah PON 2028 mendatang. Sport tourism itu akan melengkapi wisata MICE atau rapat-rapat dan konvensi yang sudah lebih dahulu eksis di NTB.
‘’Sport tourism melengkapi MICE itu. Ini saling mendukung satu dengan yang lainnya. Ada juga desa wisata kita terus inisiasi,’’ katanya.
Sekda menegaskan, di tengah semua ketidakpastian global, NTB tetap optimis mampu bisa menumbuhkan ekonominya dengan memaksimalkan sejumlah aspek yang memberi kontribusi besar seperti pertanian, perdagangan, pariwisata dan lainnya.
Ia mengatakan, setelah Presiden menyebut bahwa Mandalika menjadi episentrum baru pertumbuhan ekonomi, maka NTB akan berupaya maksimal untuk mensuskseskan semua event internasional yang digelar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tersebut.
Sebab setiap event yang hadir di Mandalika telah memberi dampak ekonomi, baik secara langsung maupun tak langsung bagi masyarakat. Dampak langsung berupa adanya nilai transaksi antara pelaku usaha dengan tamu-tamu yang hadir di Mandalika. Sementara dampak yang tak langsung yaitu brand Mandalika yang semakin bagus di luar dan akan memancing investasi dan menjadi katalisator pertumbuhan NTB ke depannya.
‘’Mudah-mudahan penerbangan lancar, Covid tidak ada lagi maka pasti akan semakin ramai. Apa yang kita lakukan? Besok saya perintahkan semua OPD untuk mengadakan event nasional, rapat kerja nasional. Itu strategi kita besok, sehingga besok akan banyak penonton yang datang dari luar,’’ katanya.(ris)