Mataram ( Suara NTB) – Keberadaan Badan Layanan Umum Daerah atau BLUD untuk SMK dan program Teaching Factory menjadi beberapa inovasi Pemprov NTB yang dimasukkan dalam Innovative Goverment Award (IGA) Kementerian Dalam Negeri Tahun 2022.
Teaching Factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi atau jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
Kepala Bidang (Kabid) SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB Muhammad Khairul Ikhwan mengatakan, angka pengangguran lulusan SMK di Provinsi NTB dari tahun ke tahun terus berkurang berkat adanya BLUD dan Teaching Factory ini. Misalnya di tahun 2019 pengangguran lulusan SMK di NTB sebanyak 9,63 persen, kemudian di tahun 2020 turun menjadi 9,71 persen dan di tahun 2021 tinggal 4,34 persen.
“SMK yang sudah menjadi BLUD di NTB sekarang sebanyak 11 SMK, selanjutnya pengusulan baru sebanyak 23 SMK. Jika 23 ini lulus semuanya akan menjadi 34 SMK yang sudah BLUD, sehingga NTB akan menjadi daerah dengan BLK terbanyak se Indonesia,” kata Muhammad Khairul Ikhwan saat memberikan penjelasan kepada Tim Validasi Lapangan IGA Tahun 2022 di Brida NTB, Senin (29/11) lalu.
Ia mengatakan, produk yang dihasilkan oleh SMK tidak langsung dijual kepada konsumen perorangan, namun SMK membangun kemitraan dengan para UMKM. Pelaku UMKM itulah kemudian yang memberi label terhadap produk yang dihasilkan tersebut, sebab SMK pada dasarnya tidak ingin menyaingi UMKM dalam aktivitas usahanya.
Adapun BLUD SMK yang cukup menonjol adalah SMKN 5 Mataram dengan produk Batik Sasambo serta kerajinan tangan yang sudah banyak dipasarkan ke industri perhotelan. Selanjutnya produk SMK lainnnya yaitu di bidang pertanian, dimana siswa SMK melakukan praktikum berupa pembibitan tanaman. Hasil pembibitan ini sangat potensial untuk menghasilkan transaksi dengan mitra usahanya.
“Ada juga SMK Pariwisata. Kami punya bus sekitar 17 bus yang beraktivitas setiap hari. Ketika ada tamu, anak-anak ikut praktik di situ untuk memandu pariwisata. Hotel kita punya juga. Kemudian kita punya 11 kapal. Kalau tidak BLUD darimana biaya operasionalnya?” katanya.
Menurutnya BLUD SMK ini sangat potensial untuk meningkatkan nilai transaksi usaha yang dilakukan, misalnya SMK 5 Mataram menargetkan bisa tembus Rp 1 miliar transaksi per tahun. Bahkan di tahun 2023 mendatang ditargetkan bisa terealisasi dua kali lipat.
“Ada produk meubel dari SMK 1 Selong. Produk yang dihasilkan secara terus menurus ditingkatkan agar bisa bersaing di pasar. Ada juga mesin roasting kopi. Jadi SMK sekarang malu kalau tak punya produk,” ujarnya.
Waka Sarana dan Prasarana SMKN 5 Mataram Munawir Rosidi mengatakan, produk yang unik lainnya dari SMK di NTB yaitu produk keramik dari tanah kaolin yang biasanya bisa ditemukan di dataran tinggi, misalnya di wilayah Pelambik Kabupaten Lombok Tengah. Suhu bakarnya bisa sampai 1.800 drajat celcius dan bentuknya masih tetap utuh.
“Kami di SMK 5 Mataram mempunyai batik dan tekstile, kemudian keramik dan berbagai produk lain dari logam dan kayu. Khusus tanah kaolin ini, jenis teksturnya tak ada di tempat lain. Ini menjadi keunggulannya,” ujar Munawir Rosidi.(ris)