Gunung Sasak, Desa Babussalam, Kecamatan Gerung, Lombok Barat (Lobar), disiapkan untuk menjadi destinasi eco tourism wisata durian. Untuk mendukung itu, sudah ada 1.000 bibit pohon durian yang ditaman di sana. Dengan harapan, 20 tahun yang akan datang pohon tersebut telah bisa dipanen.
HAL itu diungkapkan Kadis LHK Provinsi NTB, Julmansyah saat hadir di Gunung Sasak. Ia menyebut, bahwa lahan dengan luas 499 hektare itu telah dikelola oleh lima kelompok dengan skema perhutanan sosial. Namun, sisa 10 hektare di kawasan itu juga merupakan lapangan tembak, sehingga tidak bisa dikelola oleh masyarakat.
“Jadi nanti di sini (Gunung Sasak) bisa jadi wisata durian ke depannya, kalau mau makan durian ndak perlu ke KLU,” ujarnya, Selasa (29/11). Walau pun untuk sampai ke tahap itu memerlukan proses yang cukup lama untuk bisa menikmati hasil dari budidaya durian tersebut. Namun yang patut disyukuri, kata dia, saat ini ekosistem kawasan Gunung Sasak sudah kembali baik. Bahkan, banyak sumber mata air yang disebutnya mulai bermunculan.
“Memang ada proses yang panjang, yang kemudian jika masyarakat diberikan hak pengelolaan. Terbukti di Gunung Sasak, mereka bisa mengelola hutan,” ungkap dia. Sehingga nantinya wisata yang akan dikembangkan di Gunung Sasak mengusung konsep eco tourism. Di mana nantinya aktor dalam seluruh elemen wisata eco tourism di sana adalah masyarakat setempat. Baik yang akan menjadi pemandu, pengelola homestay dan yang lainnya.
“Bagaimana sensasi kita makan durian, atau menunggu durian jatuh, kan sebenarnya satu paket khusus. Oleh karena itu pendekatannya mesti eco tourism,” jelas dia.
Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid menuturkan bahwa dulunya gunung Sasak merupakan kawasan yang kering. Sampai akhirnya masyarakat didorong untuk melakukan penanaman.
“Kita bantu dulu awalnya bibit kemiri. Alhamdulillah sekarang ekosistemnya sudah kembali stabil. Cuma memang penting untuk kita jaga, dan penting untuk kita menambah lagi penanaman pohon untuk semua jenis. Dan hari ini menanam 1.000 bibit durian,” jelas Fauzan. Di mana kawasan Gunung Sasak ini mencakup lima Desa dan kelima Desa tersebut kata dia, telah dikeluarkan SK-nya untuk menjadi Desa wisata. Dengan menonjolkan kelestarian hutan, serta pemdangan alam yang masih terjaga sebagai daya tariknya. (her)