Selong (Suara NTB) – Sebanyak 107 ribu dari asumsi jumlah populasi ternak sapi 125 ribu ekor telah divaksin di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Dari capaian tersebut, berarti sudah sebagian besar atau 87 persen sapi telah divaksin dosis pertama.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Kadisnakeswan) Lombok Timur H. Masyhur saat dikonfirmasi media di Selong, Rabu, 30 November 2022.
Menurutnya, jumlah populasi ternak sapi khususnya di Kabupaten Lotim ini disebut masih dalam proses pendataan. Berdasarkan data tahun 2021, jumlah populasi ternak sapi di Lombok Timur sebanyak 162 ribu ekor. Jika mengacu pada data tahun 2021 ini, maka capain vaksin dosis pertama di Lotim 63 persen.
Sedangkan dosis kedua, sudah disuntikkan ke 92 ribu ekor sapi. Sampai saat ini Lombok Timur telah mendapatkan jatah vaksin sebanyak 220 ribu lebih. Jumlah vaksin yang telah terpakai baik untuk vaksin pertama maupun kedua sebanyak 198 ribu lebih.
Vaksinasi ini digencarkan agar ternak sapi tidak tertular dan terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Sejauh ini, Lotim memang sudah bebas dari penyakit tersebut. Kadisnakeswan Lotim ini mengklaim dari 10 Kabupaten/Kota di NTB, Lotim termasuk dari 5 kabupaten di NTB mendapatkan penghargaan sebagai salah satu kabupaten yang berhasil menangani PMK.
Meski diketahui sebagai daerah paling banyak terpapar PMK beberapa waktu lalu, namun kini Kabupaten Lotim dipastikan sudah aman. Aktivitas pasar hewan pun sudah kembali normal. Hanya saja, ternak yang diizinkan diperjualbelikan di Pasar ternak Masbagik sebagai pasar ternak terbesar di NTB dari Pulau Lombok saja. Belum ada izin ternak sapi dari Pulau Sumbawa. (rus)