Dompu (Suara NTB) – Program keaksaraan dasar PT Sumbawa Timur Mining (STM) terhadap warga Desa Marada kecamatan Hu’u yang berlangsung 3 bulan berjalan sukses. Dari 70 orang warga belajar (WB), hanya 7 orang atau 10 persen yang tidak tuntas. Agar tidak kembali buta huruf, WB dituntut memiliki aktifitas agar tetap membaca, menulis dan berhitung.
Pada penutupan program keaksaraan dasar di Kantor Desa Marada, Sabtu (26/11/2022), Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, Drs. H. Rifaid, M.Pd berkesempatan hadir dan menguji langsung WB yang dipilih secara acak. Hadir juga Saputra Alamsyah, Comdev PT STM bersama jajarannya. KCD Dikpora Kecamatan Hu’u, dan Kepala Desa Marada, Abdullah Idris.
Comdev PT STM, Saputra Alamsyah pada penutupan program keaksaraan dasar di Desa Marada, Sabtu (26/11) mengungkapkan rasa bangga dan terimakasih perusahaan, program keaksaranaan dasar yang menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat PT STM mendapat dukungan dari semua pihak. Ini ditandai dengan komitmen warga belajar menghadiri setiap kali pertemuan, sehingga bisa mengenal huruf dan bisa membaca. “Keberhasilan kegiatan ini ketika akhir kegiatan, (WB) bisa membaca menjadi harapan,” katanya.
Saputra juga memberikan apresiasinya kepada warga belajar yang didominasi ibu – ibu ini. Ibu menjadi pintu peradaban bagi keluarga, dan kesuksesan anak juga sangat dipengaruhi oleh ibu. “Dengan (bisa) membaca, bisa memaksimalkan dan mendukung kegiatan sehari – hari,” ungkapnya.
Muhammad Kurniadin, koordinator program keaksaraan dasar PT STM menyampaikan komitmen perusahan dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat. Perusahaan juga sangat terbuka terhadap saran dan masukan untuk kemajuan kegiatan kedepan. “Ketika ada saran dan masukan, perusahaan akan sangat terbuka menerimanya,” katanya.
Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, Drs. H. Rifaid, M.Pd secara khusus menyampaikan rasa bangga dan terimakasihnya kepada PT STM. Perusahaan yang masih melakukan kegiatan eksplorasi dan belum menghasilkan, tapi sudah berkontribusi bagi masyarakat lingkar tambang. Dengan program pemberdayaannya, telah melaksanakan program keaksaraan dasar bagi warga Marada sehingga bisa baca, tulis, berhitung. Tapi teorinya, dua pekan tidak baca dan belajar lagi, lupa lagi apa yang dipelajari.
Berdasarkan program, kata H Rifaid, Kabupaten Dompu sudah tuntas keaksaraannya. Tapi karena faktor usia dan tidak ada aktifitas yang menuntut WB untuk selalu membaca, menulis dan berhitung, sehingga mereka yang sudah bisa mengenal huruf dan bisa membaca kembali tidak bisa membaca. “Untuk berkesinambungan baca tulis, harus ada aktifitas seperti berdagang. Jangan sampai buta huruf kembali. Ketika ada program lagi, bukan bapak ibu lagi, tapi yang lain lagi,” harapnya.
Kepala Desa Marada, Abdullah Idris menyampaikan rasa terimakasihnya kepada PT STM dan PKBM Istana Angin Laut selaku mitra yang ditunjuk melaksanakan program keaksaraan dasar di Desa Marada. Sehingga warganya yang tidak mengenal huruf dan tidak bisa membaca, kini sudah bisa membaca dan menulis. “Alhamdulillah luar biasa. Andai tidak dilakukan kegiatan (keaksaraan dasar) ini, mungkin Bapak Ibu tidak bisa membaca. Ilmu yang didapat, saya berharap tolong dimanfaatkan dengan baik,” ajak Abdullah.(ula)