Giri Menang (Suara NTB) – Dari 76 ribu lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT BBM di Lombok Barat (Lobar) berkurang menjadi 75 ribu lebih KPM. Menyusul hasil temuan, terdapat 1.000 KPM diduga salah sasaran. 1.000 KPM inipun dibersihkan dari penerima BLT BBM, sehingga itu menyebabkan KPM penerima pun menjadi berkurang di Lobar.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Lobar Lalu Martajaya mengatakan penyaluran BLT BBM tahap II sudah dimulai. Beberapa kecamatan diantaranya, Kecamatan Kediri, Gerung, Narmada, dan Lembar serta beberapa wilayah lainnya. “Penerima BLT BBM ini jadi 75 ribu lebih KPM, dari sebelumnya 76 ribu lebih. Itu Mereka yang bermasalah, seperti meninggal, NIK tunggal, dan keberadaannya tidak ditemukan. Itu jumlahnya sekitar 1000 an KPM,” ungkapnya, Minggu, 27 November 2022.
Dijelaskan KPM bermasalah ini, berdasarkan temuan lapangan dan laporan kades yang diangkat media massa. Menindaklanjuti itu, pihaknya mengusulkan ke pusat KPM bermasalah itu dibersihkan. Itu juga termasuk dari warga mampu yang tak berhak lagi menerima bantuan.
Menurutnya, bantuan PKH tergantung komponen keluarga yang menerima PKH. Seperti jumlah anak yang sekolah, tempat anak sekolah (SD, SMP dan SMA) menerima bantuan berbeda-beda. Selain menerima BLT BBM, mereka juga menerima BPNT. Rata-rata KPM menerima di atas Rp1 juta. Dan penyalurannya melalui kantor pos. “Rata-rata bantuan sembako dan BLT BBM itu diterima Rp900 hingga diatas Rp 1 juta kalau sama PKH,”sebut dia.
Penyaluran bantuan ini telah memiliki jadwal di masing-masing wilayah. Dan penyalurannya pun berjalan lancar. “Alhamdulillah penyalurannya lancar,”ujarnya. (her)