Mataram (Suara NTB) – Kantor Bahasa Provinsi NTB dipercaya oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk mewakili tim Revitalisasi Bahasa Daerah Model B dalam kegiatan Diseminasi Merdeka Belajar: Revitalisasi Bahasa Daerah Model B yang diselenggarakan melalui aplikasi Zoom dan disiarkan juga melalui YouTube Badan Bahasa.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB, Dr. Puji Retno Hardiningtyas, S.S., M.Hum., menjadi narasumber bersama dengan dua narasumber lainnya, yaitu Dosen Unika Atmajaya, Katharina Endriati Soekamto, Ph.D., dan Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima, Munawar, M.Pd. Pada kegiatan ini, Puji Retno menyampaikan materi Praktik Baik Pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah Model B di NTB.
Ia berbagi pengalaman pelaksanaan rangkaian Revitalisasi Bahasa Daerah di NTB mulai dari tahapan koordinasi dengan berbagai instansi daerah, Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Koordinasi Antarintansi, Pelatihan Guru Master, Pemantauan dan Evaluasi Pengimbasan Pelatihan Guru Master, dan Festival Tunas Bahasa Ibu.
Puji Retno mengungkapkan harapannya bahwa praktik baik Revitalisasi Bahasa Daerah yang sudah dilaksanakan Kantor Bahasa Provinsi NTB pada tahun 2022 ini dapat dilanjutkan dan membawa dampak positif untuk menghidupkan kembali bahasa-bahasa daerah di NTB.
Ia menambahkan bahwa peran media dalam publikasi kegiatan rangkaian Revitalisasi Bahasa Daerah ini sangat penting untuk penyebarluasan informasi dan wujud keterbukaan informasi publik.
“Keberhasilan program revitalisasi tidak akan tercapai tanpa kerja keras, kerja sama, koordinasi, dan dukungan dari berbagai pihak. Tentu diperlukan semangat yang tinggi dan membuat program yang berkesinambungan untuk keberhasilam revitalisasi ini. Mari, kita jaga bahasa daerah dari kepunahan dengan mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah,” ungkapnya.
Sementara itu, narasumber lainnya, yaitu Katharina Endriati Soekamto menyampaikan materi Revitalisasi Bahasa Daerah Model B. Dalam paparannya ia menjelaskan latar belakang program Revitalisasi Bahasa Daerah, situasi kebahasaan di Indonesia, tiga model Revitalisasi Bahasa Daerah, ciri-ciri bahasa model B, konsep dasar Revitalisasi Bahasa Daerah model B, efektivitas pembelajaran bahasa daerah di sekolah, pendekatan model pembelajaran bahasa daerah, implementasi program, dan pengendalian mutu.
Narasumber berikutnya, Munawar, M.Pd. membawakan materi Praktik Baik Pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah di Kota Bima. Dalam paparannya, ia menampilkan praktik baik Revitalisasi Bahasa Daerah lomba jenjang SD dan SMP se-Kota Bima, literasi budaya, festival budaya, aksara Bima, bahasa Bima, dan kegiatan praktik baik berbahasa Bima. (ron)