Giri Menang (Suara NTB) – Setelah beberapa kali dikritisi oleh kalangan DPRD agar Pemkab Lombok Barat menangkap peluang kedatangan wisatawan kapal pesiar. Akhirnya masukan DPRD itu direspon oleh Dinas Pariwisata dengan menyiapkan 15 desa wisata untuk dikunjungi para tamu kapal pesiar. Termasuk kapal cruise yang dijadwalkan singgah di Pelabuhan Gili Mas Lembar. Para tamu akan dibawa ke beberapa desa wisata di Lobar yang telah disiapkan.
Kepala Dinas Pariwisata Lobar H. M. Fajar Taufik mengatakan kunjungan kapal pesiar menjadi angin segar bagi pariwisata Lombok, karena selama dua tahun hampir tidak ada kunjungan kapal pesiar. Tahun 2023, sudah masuk 18 rencana kunjungan kapal pesiar ke Lombok.
Untuk itu, pihaknya berusaha memanfaatkan momentum ini dengan mempersiapkan desa wisata yang ada di Lombok Barat sebagai pilihan para wisatawan kapal pesiar selama waktu sandarnya. “Untuk kesiapan kunjungan kapal pesiar yang tanggal 23 November dan seterusnya, dan mungkin untuk tahun depan kita sudah mempersiapkan ada sekitar 15 desa wisata. Ini adalah salah satu ikhtiar kita untuk memajukan pariwisata kita,” kata dia usai Rapat Koordinasi Bersama Kepala Desa dan Pengelola Desa Wisata, Senin, 21 November 2022.
15 desa wisata ini di antaranya Buwun Sejati, Sesaot, Lingsar, Narmada, Kebon Ayu, Banyumulek, Sesela, Sekotong Barat, Sekotong Tengah, Lembar Selatan. Untuk kunjungan tamu kapal pesiar ke desa-desa wisata Lobar, pihaknya juga mengundang tour operator tamu kapal pesiar. “Kami undang tour operator, kami minta dijelaskan kepada kades, pengelola desa wisata apa yang harus disiapkan, sehingga nanti mereka dikunjungi tamu kapal pesiar,” ujarnya.
Dari desa wisata yang diundang kemarin Taufik mengaku mereka cukup antusias untuk dikunjungi, akan tetapi ada beberapa yang harus melakukan pembenahan, seperti akses dan tempat parkir bus.
“Ini yang kita harapkan bisa segera untuk desa-desa yang belum siap untuk mempersiapkan di tahun 2023 mendatang karena ada sekitar 18 kapal pesiar yang akan datang di Pelabuhan Gili Mas,” harap Taufik.
Untuk kedatangan kapal pesiar tanggal 23 November ini, ada beberapa desa wisata yang akan dikunjungi. Desa wisata yang akan dikunjungi ini adalah desa yang sudah siap baik dari segi destinasinya, atraksinya, maupun tempat belanja dan lain sebagainya. Antara lain Desa Wisata Banyumulek yang terkenal sebagai sentra kerajinan gerabah, cagar budaya Taman Lingsar di Desa Wisata Lingsar, Desa Wisata Sesela dengan kerajinan anyaman bambunya dan ke Desa Wisata Sekotong Barat.
Selain itu, tour operator juga sudah turun ke Kebon Ayu untuk melihat kesiapan lokasi wisata itu dikunjungi wisatawan kapal pesiar yang akan singgah tanggal 12 Desember mendatang. Ia berharap agar desa-desa wisata lain menyiapkan diri. Karena tidak saja 15 desa wisata yang disiapkan, namun ada 60 desa wisata di Lobar yang perlu menyiapkan diri. “Nanti desa – desa ini akan dilihat oleh tour operator, layak tidak dikunjungi oleh wisatawan,” ujarnya.
Momentum ini pun mendapat apresiasi dari para pengelola desa wisata. Mereka berharap dapat segera melakukan pembenahan terutama dalam penyajian kemasan potensi yang ada.
“Tentunya ini menarik, kita juga dalam hal ini sudah memulai desa wisata dan berjalan baik. Untuk kunjungan kita sudah siap dengan aneka potensi seperti atraksi budaya tari-tarian, presean, gendang beleq, kerajinan tenun, dan kuliner tradisional. Mungkin kita butuh persiapan dalam kemasannya. Kalau Desember besok atau tahun depan Insya Allah kita siap semuanya,” ungkap Rasimin Abdul Malik, Pengelola Desa Wisata Kebon Ayu. (her)