Praya (Suara NTB) – Sebuah rumah milik Inaq K (70) warga Desa Persiapan Jeropuri Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah (Loteng), Kamis, 17 November 2022 dirusak puluhan warga desa setempat. Warga emosi lantaran termakan isu Inaq K sebagai dusun santet yang menyebabkan Amaq U, meninggal dunia awal pekan kemarin. Guna mencegah meluasnya kasus tersebut, pada Sabtu, 19 November 2022, aparat kepolisian menggelar mediasi bertempat di kantor desa setempat.
Dalam mediasi yang dihadiri kedua belah pihak yang berseteru serta aparat pemerintah desa setempat itu, disepakati kedua belah bakal saling menahan diri. Sekaligus memutuskan penyelesaian persoalan tersebut dilakukan secara kekeluargaan. “Alhamdulillah, kedua belah pihak sudah sepakat untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan,” terang Kapolres Loteng, AKBP Irfan Nurmansyah, S.I.K.M.H., melalui Kapolsek Praya Timur, Iptu Supardi, Sabtu siang.
Kasus dugaan dukun santet itu sendiri bermula pada awal pekan kemarin. Kala itu, Amaq U meninggal dunia secara tidak wajar. Pihak keluarga lantas menduga kalau Amaq U meninggal dunia karena disantet yang mengarah kepada Inaq K. Isu tersebut kemudian menyebar luas di tengah warga lainnya, sehingga menyulut emosi warga.
Akibatnya, pada Kamis malam kemarin, puluhan warga bergerak menuju rumah Inaq K. Di sana dengan membabi buta warga lantas merusak rumah Inaq K. Usai melampiaskan emosinya warga langsung membubarkan diri. Pasca kejadian tersebut, aparat kepolisian kemudian bergerak mendekati kedua belah pihak. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Puncaknya pada Sabtu pagi, mediasi antara kedua belah pihak pun digelar. Dihadiri para tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda desa setempat. Dan, menghasilkan kesepakatan untuk sama-sama menahan diri serta tidak melakukan tindakan yang merugikan para pihak.
“Bersama perangkat desa dan tokoh masyarakat, kita juga terus aktif memberikan edukasi kepada warga agar permasalahan rumor santet tidak membesar lagi,” terangnya. Sembari itu, pihaknya terus mencari solusi terbaik dari permasalahan yang terjadi. (kir)