Dompu (Suara NTB) – Sebanyak 3.280 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Dompu hingga 10 November 2022 dan 638 kasus dinyatakan belum sembuh. Kendati masih ada kasus PMK, namun empat hari terakhir disebut tidak ada laporan kasus baru.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Ir Zainal Arifin, MSI kepada Suara NTB, Selasa, 15 November 2022. “Dalam tiga empat hari terakhir, kita tidak mendapatkan laporan temuan kasus baru PMK di lapangan. Ada trand menurun kasus PMK dibandingkan sebelum – sebelumnya,” ungkap Zainal Arifin.
Kendati trand kasus menurun, Zainal mengaku, pihaknya terus mengintenskan pemberian vaksin pada ternak. Pemberian vaksin pada tenak saat ini telah mencapai 98.354 dosis atau 33,35 persen dari 294.877 ekor ternak di Dompu. Terdiri dari 154.521 ekor sapi, 29.331 ekor kerbau, 104.255 ekor kambing, 518 ekor domba, dan 6.252 ekor babi. “Pemberian vaksin difokuskan kepada sapi sebanyak 96.521 ekor, baru diikuti kerbau sebanyak 1.823 ekor, dan 10 ekor babi,” katanya.
Zainal juga mengaku, meningkatnya realisasi vaksin juga dipicu oleh semakin terbatasnya area pelepasan ternak. Sehingga petani kembali membawa ternaknya ke daerah penggembalaan ternak kabupaten Dompu di Doroncanga. Tapi untuk bisa lalulintas ternak, pihaknya mengharuskan ternak harus diertek atau diberi anting sebagai tanda di telinganya. “Kalau belum diertek, petugas di Kempo itu pasti tidak akan mengijinkan ternak melintas. Ternak yang sudah diertek itu pasti sudah divaksin,” ungkapnya.
Namun yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) petugas terhadap petani ternak soal kebiasaan menyatukan ternak yang sakit dan tidak. Akibatnya, penulan penyakit tetap terjadi. Kendati tingkat keparahannya dapat dikendalikan dan ditandai dengan tingkat kesembuhan serta tidak adanya kasus kematian ternak yang terjangkit PMK.
Hingga saat ini, kata Zainal, tidak ada kasus kematian ternak akibat PMK di Dompu. Begitu juga dengan kasus potong paksa. “Dalam laporan Provinsi untuk ternak yang terjangkit PMK dan harus dipotong paksa atau kasus kematian, tidak ada yang dari Dompu,” jelasnya. (ula)