Kota Bima (Suara NTB) – Di tepi laut Teluk Bima terutama di sepanjang pesisir Lingkungan Niu hingga Pantai Amahami Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat terdampar ikan-ikan kecil dalam keadaan mati pada Senin, 24 Oktober 2022.
Belum diketahui penyebab pasti mati misteriusnya ikan-ikan tersebut. Munculnya bangkai-bangkai ikan kecil berbagai jenis itu juga di lokasi yang sama, munculnya gumpalan fenomena alam sea snot atau lendir laut berwarna cokelat pada Bulan April 2022 lalu.
Pantauan Suara NTB di lokasi, selain bermunculan bangkai ikan, juga di tepi pantai kondisinya berbusa. Bahkan air laut, warnanya tidak seperti biasa, yakni terlihat berkeruh dan berlumpur yang mengeluarkan aroma tidak sedap.
Munculnya bangkai-bangkai ikan tersebut, praktis membuat aktivitas warga di sekitar menjadi tergganggu. Bahkan para pengguna jalan yang melintas mengeluhkan bau bangkai ikan yang menyengat.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bima Ir. Syarafuddin tidak membantah munculnya bangkai-bangkai ikan itu. Bahkan pihaknya sudah melakukan pengecekan secara langsung di lokasi.
“Memang benar ada, anggota sudah mengeceknya. Yang jelas kami sudah mendapatkan informasi resmi adanya ikan-ikan yang mati ini,” katanya.
Selain itu mendapatkan informasi resmi, Syarafuddin mengaku pihaknya juga sudah mengambil beberapa ekor ikan yang mati untuk dijadikan sampel. Nantinya akan dikirim ke Mataram untuk dilakukan penelitian atau uji laboratorium. “Sampelnya sudah diambil. Kita akan kirim ke Pemprov NTB di Mataram untuk diteliti lebih lanjut,” ujarnya.
Apakah ada dugaan laut Teluk Bima tercemar limbah ? Ia memilih enggan menjawabnya. Bagi Syarafuddin persoalan itu belum bisa dipastikan atau diduga karena belum hasil uji laboratorium. ‘’Kami belum bisa pastikan apalagi menduga terkait hal ini. Biarlah hasil uji laboratorium nanti yang menjawabnya,’’ pungkasnya. (uki)