Rekrutmen Pembangunan Smelter, 88 Pelamar Tidak Hadir Tes Tulis Hari Pertama

0
Suasana kegiatan tes tulis pelamar tenaga kerja pembangunan smelter, Rabu, 21 September 2022.(Suara NTB/ist)

Taliwang (Suara NTB) – Gelaran tes tulis rekrutmen tenaga kerja pembangunan smelter hari pertama, Rabu, 21 September 2022, langsung diwarnai kealpaan puluhan pelamar. Dari 400 orang yang dijadwalkan mengikutinya, 88 pelamar tercatat tidak hadir di tahap psikotes tersebut.

Juru bicara tim rekrutmen, Benny Tanaya menjelaskan, dari 88 orang yang tidak hadir itu terdapat 6 diantaranya datang terlambat. Terhadap mereka, petugas melakukan pendataan dan selanjutnya akan dibawa ke rapat tim untuk ditentukan apakah masih berhak mengikuti tes atau tidak.

“Yang telat mereka punya alasan sehingga tim memutuskan untuk mempertimbangkannya. Tapi harus kita rembuk di internal tim dulu,” katanya.

Menurut Benny, jadwal pelakasaan sebenarnya tes sudah sangat rinci dan jelas disampaikan kepada pelamar. Pelamar diwajibkan datang 30 menit sebelum kegiatan tes karena mereka terlebih dahulu harus mengikuti proses registrasi, skrining dan pengarahan dari petugas sebelum memasuki ruangan. “Tapi mungkin ada banyak dari mereka yang tidak memperhatikan ketentuan jadwal yang sudah ada. Dan yang tidak hadir tentunya otomatis gugur,” cetusnya.

Sebelum digelarnya tes tulis hari pertama kemarin, sebenarnya sudah banyak pelamar yang dinyatakan gugur. Sebabnya, mereka tidak melalukan daftar ulang pasca dinyatakan lulus administrasi. Selama 2 hari loket daftar ulang dibuka, tercatat sebanyak 1.672 orang yang datang dari 2.027 pelamar yang sebelunnya dinyatakan lulus administrasi. ” Ada 355 orang yang tidak daftar ulang. Jadi kalau hari ini mereka baru datang tiba-tiba minta kartu tes dan mau ikut tes ya tidak bisa lagi. Mereka sudah dinyatakan gugur,” tandas Benny.

Sementara itu kegiatan tes tulis hari pertama kemarin berjalan lancar. Dari pantauan koran ini, para peserta tampak tidak mendapat kesulitan berarti saat mejalani ujian. Kekhawatiran akan banyak peserta tidak dapat mengopersikan perangkat komputer karena latar pendidikan mereka yang kebanyakan SMP juga relatif teratasi dengan kehadiran pendamping di ruangan.

Benny menjelaskan, rencana penggunaan sistem Computer Assisted Test (CAT) pada kegiatan tes tulis ini batal diterapkan. Sebagai gantinya tes dijalankan melalui prosedur manual namun tetap mengunakan perangkat berbasis komputer (computerized) dalam praktiknya.

Meski berubah, Benny menegaskan, tidak menggangu kualitas tes karena tetap dibawah kendali tim Engineering Career Center Universitas Gadjah Mada (ECC UGM) selaku penyelenggara. “Prosedurnya kami jamin tetap ketat dan transparan. Jadi tidak bisa ada permainan selama tes ini,” klaimnya. (bug)