Akhirnya, Terminal Segenter dan Pelabuhan Senggigi Sumbang PAD ke Pemda

0
Terminal Parkir Segenter Kecamatan Lembar ini mulai beroperasi dan memberikan pemasukan PAD ke Pemda Lobar. (Suara NTB/her)

Giri Menang (Suara NTB) – Setelah mati suri bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun lamanya, kini terminal Segenter Lembar dan dermaga Senggigi Kecamatan Batulayar serta Pelabuhan Tawun Sekotong hidup kembali. Terminal dan pelabuhan pun sudah mampu berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sejauh ini, dari retribusi pelabuhan saja masuk ke daerah Rp93 juta. Begitupula retribusi Terminal Parkir Segenter sudah masuk ke daerah.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lobar H. M. Najib mengatakan retribusi dari terminal parkir mulai ditarik oleh pihaknya. “Saran dari Inspektorat, cukup diberikan gratis 15 hari. Sekarang sudah kami mulai tarik retribusi itu,”terang Najib, Senin, 19 September 2022.

Semenjak mulai dioperasikan, masa pemberlakuan parkir gratis bagi kendaraan yang parkir sudah dilakukan selama 15 hari. Hal itu dilakukan sebagai bentuk promosi bagi sopir truk yang turun dari beberapa pelabuhan, seperti ASDP, Pelindo, dan Gili Mas. Yang jumlahnya mencapai 700 unit per harinya.

Ia menyebut, dalam sehari terdapat 400-500 kendaraan truk sedang (TS) yang keluar masuk parkir di terminal itu. Retribusi pun sudah diatur berdasarkan Peraturan Bupati (perbup) di mana satu kendaraan dikenakan Rp10.000. Yang menginap kemungkinan dikenakan Rp15-20 ribu. Sembari mengoperasikan terminal itu, pihaknya melakukan pembenahan. Seperti menyiapkan tempat istirahat bagi sopir, tempat duduk, fasilitas MCK. Dan pihaknya juga membenahi pintu masuk ke terminal itu.

Sementara itu, total pendapatan yang masuk dari retribusi dermaga pelabuhan di Senggigi dan Tawun mencapai Rp93 juta dalam dua-tiga bulan ini. “Itu (Dermaga Senggigi, red) sebelumnya nol, karena mati suri,” kata dia kemarin.

Dari upaya membuka rute pelayanan penyeberangan dari Senggigi – Padangbai Bali telah mampu memberikan kontribusi terhadap daerah. Di mana per bulan itu, bisa menyetor belasan juta rupiah. Tidak saja PAD, dengan adanya rute itu kawasan Senggigi menjadi lebih hidup, karena banyak tamu domestik yang menyeberang dari sana.  (her)