Giri Menang (Suara NTB) – Banyak penerima bantuan sosial (bansos) Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM subsidi ditemukan bermasalah dari sisi administrasi kependudukan (adminduk) di Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Untuk itu, bantuan mereka pun terpaksa ditahan atau ditunda diberikan, sebelum para penerima memperbaiki adminduknya tersebut. Ada juga penerima yang meninggal dunia, sehingga bantuannya ditarik pusat, karena tak memiliki ahli waris.
Kepala Dinas Sosial, Lalu Martajaya mengatakan terkait data adminduk penerima bantuan BLT BBM subsidi yang bermasalah langsung dikomunikasikan saat pembagian bantuan itu di masing-masing desa. Bagi warga yang adminduknya bermasalah bisa mengambil bantuan asalkan data adminduknya diperbaiki dan dilengkapi surat keterangan dari desa atau kelurahan. “Itu langsung mereka ke kantor pos ambil bantuan setelah ada perbaikan data dan surat keterangan dari desa,” katanya, Kamis, 15 September 2022.
Berbeda, kata dia, kalau penerima bantuan yang meninggal dunia. Jika tidak ada anggota keluarga dalam KK, maka tidak ada ahli waris yang menerima bantuan itu. Akibatnya bantuannya itu dikembalikan atau ditarik ke negara. Sedangkan yang meninggal, namun ada anggota keluarga sebagai ahli waris, maka warga itu bisa menerima bantuan tersebut. “Ahli waris bisa mengambil bantuan,” ujarnya.
Ditanya soal jumlah penerima bantuan yang data adminduknya bermasalah, dan meninggal, pihaknya belum mendapatkan laporan dari kantor pos. Pasalnya saat ini kantor pos masih sibuk menyalurkan bantuan, karena ditarget selesai dua pekan ke depan.
Kemungkinan, kata dia, setelah penyaluran bantuan itu barulah ada rapat dengan kantor pos membahas terkait data bermasalah dan meninggal dunia ini. “Kemungkinan nanti habis penyaluran bantuan baru kita rapatkan,” ujarnya.
Sementara itu, temukan di lapangan banyak warga yang adminduknya bermasalah, sehingga harus ditunda diberikan bantuan. Seperti di Desa Perampuan Kecamatan Labuapi ada 20 KPM yang bermasalah dan mereka bisa menerima bantuan setelah ada perbaikan dan surat keterangan dari desa.
Tiga orang meninggal dunia, bantuannya dikembalikan ke negara karena tidak ada anggota keluarga di KK nya. Begitupula temuan di kelurahan Dasan Geres, ada 220 KPM yang harus tertunda menerima bantuan karena adminduknya bermasalah. (her)