Mataram (Suara NTB) – Musyawarah Provinsi (Musprov) Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) NTB yang dijadwalkan berlangsung di Mataram, 14 Agustus esok terancam ditunda. Hal ini dikarenakan SK pengukuhan pengkab/pengkot yang dikeluarkan PBSI NTB cacat administrasi. Namun Ketua Umum Pengprov PBSI NTB, H. Junaedin Yaman tegas mengatakan tidak akan menunda Musprov pemilihan ketua PBSI NTB masa bhakti 2022-2026.
Penundaan Musprov PBSI NTB disampaikan oleh Mantan Wakil Ketua PBSI NTB, I Putu Sumerthayasa di Mataram, Jumat, 12 Agustus 2022. Saat itu Putu didampingi Sekum PBSI NTB, Bahtiar Thamrin, Ketua Pengkap PBSI Kabupaten Lombok Utara (KLU), Amrih Usodo dan beberapa pengurus bulutangkis kabupaten/kota lainnya.
Pernyataan ini disampaikan Putu, menyusul terbitnya Surat Keputusan (SK) Pengurus Pusat (PP) PBSI Nomor : 489/3/VIII/2022 yang ditandatangani oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) PP PBSI, Edi Sukarno di Jakarta, 11 Agustus yang meminta Pengprov PBSI NTB untuk segera memperbaiki SK pengukuhan Pengkab/Pengkot yang dikeluarkan oleh Pengprov PBSI NTB dinilai terdapat cacat administrasi.
Dalam hal ini PBSI NTB diberikan waktu sampai tanggal 15 September untuk memperbaiki SK pengukuhan pengkab/pengkot yang dinilai cacat administrasi itu. Sebab Pengkab/Pengkot tidak bisa memberikan dukungan kepada bakal calon ketua umum bila SK yang dikeluarkan oleh PBSI NTB itu tidak diperbaiki.
“Kami juga beharap Musprov PBSI ini ditunda dulu karena memang SK pengukuhan Pengkab/Pengkot yang diterbitkan oleh PBSI NTB cacat administrasi dan harus diperbaiki dulu,” ucap Putu.
Menurut Putu, pihak PP PBSI sebaiknya mengambil alih Musprov PBSI NTB supaya Musprov dapat dilaksanakan secepatnya. Karena memang dalam waktu dekat ini PBSI NTB akan melaksanakan agenda besar yakni Porprov NTB yang akan dilaksanakan 26 November hingga 4 Desember 2022.
Selain meminta Musprov ditunda, di tempat yang sama Sekum PBSI NTB, Bhatiar Thamrin juga mengingatkan Ketua PBSI NTB, H. Junaedin Yaman untuk segera mengakomodir semua Pengcab/Pengkot untuk terlibat semua kegiatan PBSI NTB. Pasalnya selama 32 tahun memimpin PBSI NTB Junaidin dianggap kurang melibatkan Pengcab/Pengkot dalam mengambil kebijakan.
Dicontohkannya terkait pembentukan tim penjaringan dan penyaringan bakal calon ketua PBSI NTB tidak melalui Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) PBSI NTB. “Tim penjaringan dan penyaringan yang dibentuk oleh PBSI NTB tidak melalui Rakerprov PBSI NTB. Inikan menyalahi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PBSI,” jelasnya.
Menanggapi SK PP PBSI yang meminta Musprov PBSI NTB ditunda, Ketua PBSI NTB, Junaidin Yaman mengaku tak akan mengubah jadwal Musprov PBSI NTB yang sudah dijadwalkan dilaksanakan di Mataram 14 Agustus 20222. Justru ia menilai SK PP PBSI itu tidak berlaku karena ditandatangani Wakil Sekjen.
“SK PP PBSI itu menurut saya tidak berlaku karena ditandatangani oleh Wakil Sekjen. Kecuali ditandatangani oleh Ketum PP PBSI baru Musprov bisa ditunda,” jawabnya. (fan)